Lensa Bangka Belitung, Pangkalpinang – Polda Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengerahkan Tim Cyber Crime dan Intelkam untuk mengantisipasi perekrutan teroris via internet yang dinilai lebih efektif dan efisien. Pengrekrutan menggunakan jaringan internet dianggap lebih mudah dan aman dilakukan oleh jaringan teroris.
Kabid Humas Polda Babel, AKBP Abdul Mun’im menjelaskan bahwa tren ini lebih cepat dan berbahaya mengingat jaringan internet sudah menjadi kebutuhan dan konsumsi masyarakat. Saat ini, Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah mewaspadai beberapa situs yang menyebarkan paham Radikalisme Ekstrim melalui pemblokiran, namun tak cukup lantaran situs-situs bisa berubah.
“Untuk mengatasi hal tersebut, pengguna internet khususnya media online harus lebih waspasda, memahami dan mencermati terlebih dahulu ciri-ciri dan isi situs yang berpaham Radikalisme Ekstrim atau sama sekali tidak membuka situs tersebut serta segera melaporkannya ke pihak yang berwajib,” jelas Kabid Humas.
Polda Babel mengoptimalkan fungsi Cyber Crime guna mengantisipasi pengrekrutan jaringan terorisme malalui internet. Selain itu, pihaknya juga melakukan berbagai sosialisasi ke masyarakat untuk mewaspadai situs-situs tertentu dan bahaya dari jaringan terorisme.
“Bersamaan dengan itu, peran semua anggota Kepolisian diperlukan, khususnya fungsi Cyber Crime, Intel dan Binmas yang sudah jauh-jauh hari mendeteksi. Tak hanya itu, setiap anggota Polri pun diwajibkan agar mensosialisasikan dan memproteksi keluarga, teman dan lingkungan dari bahaya ancaman perekrutan teroris melalui internet,” sambungnya.
Adapun misi Tim Cyber Crime diharapkan mampu berkoordinasi dengan instansi terkait guna mencari jejak dan menangkap pelaku yang membangun situs web dan blog yang menyebarkan paham Radikalisme Ekstrim guna merekrut anggota baru. Lalu Intel agar mendeteksi dini kegiatan teroris dalam perekrutan melalui media online sehingga tak cepat berkembang.
Kemudian Binmas pun dioptimalkan guna melaksanakan penyuluhan-penyuluhan ke sekolah-sekolah dan warung internet tentang bahayanya perekrutan teroris lewat media online atau juga memasang seleberan peringatan tentang larangan membuka situs web atau blog yang berisikan paham Radikalisme Ekstrim.
Penulis : Krisyanidayati
(alp)
