Lensabangkabelitung.com, Pangkalpinang – Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyarankan warga yang sedang menjalani isolasi mandiri karena reaktif Covid-19 atau terkait pasien Covid-19 dapat memiliki alat Pulse Oximeter.
Alat tersebut dapat digunakan sebagai alat deteksi dini gejala Happy Hypoxia Covid-19. Happy Hypoxia harus diwaspadai karena berisiko fatal pada kondisi pasien tanpa gejala karena menyebabkan seseorang kekurangan kadar oksigen di dalam darah namun tidak sadar sesak napas.
“Untuk karantina mandiri di rumah disarankan untuk dapat mempunyai pulse oksimeter guna mengetahui kadar saturasi oksigen dan ini dapat melakukan sendiri,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Bangka Belitung Mulyono kepada Lensabangkabelitung.com, Sabtu, 23 Januari 2021.
Menurut Mulyono, alat Pulse Oximeter dapat dibeli oleh pasien isolasi mandiri atau dipinjam dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) yang ada di Bangka Belitung.
“Kebijakan ini diharapkan mampu mencegah terjadinya penularan Covid-19 di tengah masyarakat,” ujar dia.
Mulyono menuturkan saat ini telah terdapat penumpukan pemeriksaan swab PCR di Labkesda sejak bulan liburan Desember Januari.
“Reagen tetap ada hanya perlu tambahan pengadaan bahan percepatan ekstraksi supaya bisa menambah kapasitas maksimal pemeriksaan. Pengadaan bahan ini dalam proses sehingga masalah akan dapat diselesaikan dalam waktu dekat,” ujar dia.
Mulyono menambahkan kebijakan tersebut diharapkan untuk masyarakat yang dilakukan pemeriksaan swab antigen dan hasilnya positif maka diharapkan untuk dilakukan karantina tanpa harus menunggu hasil swab RT PCR.
“Beberapa referensi ahli sudah menyatakan hasil rapid tes antigen dan didukung adanya gejala klinis sudah mengarah ke konfirmasi Covid-19 dengan tingkat akurasi yang cukup tinggi,” ujar dia.
Penulis: Servio M | Editor: Donny Fahrum
