Lensabangkabelitung.com, Pangkalpinang – Kunjungan kerja Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dinas Pariwisata dan kebudayaan provinsi kepulauan Bangka Belitung mengundang Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) , Gabung industri pariwisata indonesia(GIPI) dan HPI.
Momentum yang baik ini malah disia-siakan oleh pelaku usaha pariwisata di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Padahal ini sebuah peluang besar untuk mempromosikan produk pariwisata di Babel.
Padahal Wakil ketua Komisi X DPR RI. Ir H. A. R. Sultan sudah menyinggung permasalahan perhotelan di Babel yang masih kurang bersahabat dengan wisatawan yang datang berkunjung ke hotel sekaliber bintang lima di Babel ini.
“Masih kurangnya program promosi pariwisata yang ada di hotel-hotel di Babel ini, menjadi sebuah kendala,” jelasnya.
Tapi apa yang dilakukan oleh Wendo ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Provinsi kepulauan Bangka Belitung, malah permasalahan Minuman Alkohol yang dilarang dikota Pangkalpinang.
“Saat ini kendala besar kami adalah pelarangan penjualan Minuman Alkohol, jadi pelaku usaha Hotel dan Restoran di kota Pangkalpinang susah berkembang,” Ungkap di depan seluruh tamu Komisi X DPR RI.
Ia juga merasa kecewa dengan adanya peraturan daerah tersebut yang semestinya bukan pelarangan tapi pengawas saja sebut Wendo.
“Bagaimana pariwisata kita mau berkembang jika minum alkohol dilarang,” katanya.
Kepala Dinas Pariwisata dan kebudayaan provinsi kepulauan Bangka Belitung menjelaskan bahwa saat ini mungkin itu menjadi kendala utama bagi pelaku usaha Hotel dan Restoran di Babel ini.
“Mungkin minum alkohol juga salah satu daya tarik pariwisata,” jelas Rivai.
Saat ini kami sedang mempersiapkan sumber daya manusia yang dibina dan dilatih untuk agar bisa menjadi tenaga handal bidang pariwisata.
“Untuk permasalahan Minuman Alkohol kita akan ajak pemerintah daerah untuk duduk bersama,” pungkasnya.
Penulis : Yudi
Editor : Supri
