Lensabangkabelitung.com, Belitung Timur – Aktivitas penambangan timah secara ilegal di Kawasan Dusun Selindang Kecamatan Kelapa Kampit akhir-akhir ini membuat geram warga setempat. Pasalnya, kegiatan tambang tersebut makin hari semakin bertambah meski sudah diperingatkan warga.
Kepada Lensabangkabelitung.com, salah satu warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan aktifitas tambang ilegal di kawasan hutan mangrove tersebut sudah dilakukan hampir satu bulan yang lalu.
“Awalnya enggak berapa orang, tapi semakin hari makin bertambah. Sebenarnya sudah berapa kali dilakukan pembinaan dengan Desa dan Polsek, sempat berhenti tapi beberapa hari masih beraktifitas,” terang pria tersebut kepada Lensabangkabelitung.com, Rabu, 29 April 2020.
Pria yang juga berprofesi sebagai nelayan dikawasan pantai Selindang ini mengatakan, pada siang hari ini pun dia bersama warga melakukan pemantauan terhadap aktifitas tambang tersebut. Namun mereka hanya menemukan alat-alat yang digunakan untuk menambang. “Berarti nanti mereka (penambang-red) akan balik,” imbuhnya.
Dia mengatakan, total sekitar ada 20 unit alat rajuk yang beroperasi dikawasan mangrove dan para penambang tersebut didominasi oleh pihak luar. “Dari Manggar, Tanjung intinya banyak dari luar,” terangnya.
Warga, kata dia, keras menolak dikarenakan dampak yang akan ditimbulkan apabila terus dijalankan aktivitas tambang liar tersebut.
“Mangrove disana itu tidak ada lapisan jadi langsung ke laut. Aktifitas warga nelayan jadi susah untuk nyungkur (mencari kepiting-red). Air kini pun sudah jadi warna susu, jadi janganlah,” jelasnya menerangkan.
Dia pun berharap pemerintah tidak menutup mata dan segera menindak penambang ilegal tersebut, musabanya, akan dikhawatirkan tindakan lebih lanjut dari warga.”Kita tetap ingin kondusif jadi kami berharap pihak yang berwenang harus tegas dalam menegakan hukum,” harapnya.
Penulis: Rizky | Editor: Donny Fahrum
