Lensabangkabelitung.com, Pangkalpinang – Sedang tiduran di depan televisi rumahnya, Hery terkaget. Dentuman suara keras disertai getaran hebat, mengejutkannya. Warga Kerabut yang rumahnya berjarak sekitar 200 meter dari Jembatan Gantung itu spontan berlarian ke luar rumah.
“Getarannya keras. Saya kira gempa,” ujar Hery, Jumat, 16 Oktober 2020 kepada Lensabangkabelitung.com.
Hery tak sendirian berhamburan ke luar rumah. Setelah dia dan warga lainnya saling mencari tahu, ternyata getaran keras tadi berasal dari suara jembatan yang roboh. Jembatan Gantung.
“Kejadiannya sekitar jam setengah delapan malam,” tambah dia.
Jembatan Gantung yang dibangun baru dengan tak lagi menggantung itu, terletak di Kerabut, Kecamatan Gabek, Pangkalpinang. Dibangun persis di sebelah eks Jerambah Gantung, yang fenomenal di era 1970an.
Kepala Kepolisian Sektor Tamansari, Ajun Komisaris Polisi Arif Bawono yang tiba di lokasi beberapa saat setelah kejadian, langsung mengamankan lokasi. Dia juga mengingatkan wartawan, agar jangan terlalu dekat dengan jembatan. Karena, dilaporkan sempat ada dua pekerja yang mengalami lecet dan keseleo.
Kabar robohnya Jembatan Gantung yang menyebar cepat, mengundang sejumlah warga untuk berdatangan. Petugas kepolisian pun memasang police line, agar warga tak makin mendekat.
Proyek Jembatan Gantung mulai dikerjakan di awal tahun 2020. Jembatan ini menghubungkan antara Kota Pangkalpinang dengan Kabupaten Bangka. Proyek jembatan ini dibangun dengan dana sekitar Rp 25 miliar.
Penulis: Louis Bonifasius
