LENSA DAERAHLENSA NASIONALNEWSPANGKALPINANG

Blak-Blakan Radmida Dawam Usai Dipensiunkan Paksa Sebagai ASN Oleh Wali Kota Pangkalpinang

Lensabangkabelitung.com, Pangkalpinang – Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Pangkalpinang Radmida Dawam angkat bicara terkait pencopotan jabatannya hingga membuatnya pensiun lebih cepat sebelum masa tugas berakhir.

Bertempat di Temu Kopi Pangkalpinang, Radmida menceritakan kepada wartawan dengan lengkap bagaimana perjalanannya sebagai ASN, memegang jabatan penting di pemerintahan hingga berakhir tragis di masa kepimpinan Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil alias Molen yang diketahui baru saja diperiksa KPK itu.

Radmida mengatakan dia harus memberikan informasi yang jelas ke publik karena banyak mendapat pesan dan telepon yang menanyakan pencopotannya, terutama dari kalangan wartawan.

“Sejak kemarin, Wali Kota dan Sekda sudah berhasil menonjobkan saya. Artinya saya dipensiunkan. Saya tidak tahu apa alasan saya dipensiunkan itu,” ujar Radmida, Kamis, 25 Mei 2023.

Bagi Radmida, pencopotan dia dari jabatan sudah tidak menjadi hal yang mengherankan karena sudah tiga kali di masa kepemimpinan Maulan Aklil, dia diberhentikan dari jabatan sebelum waktunya.

“Pertama jadi sekda yang seharusnya 2 Juni 2023 dihabiskan di Januari. Kedua jabatan saya sebagai komisaris BPRS yang seharusnya habis bulan juli itu dihabiskan juga. Ketiga saya sebagai staf ahli bidang SDM dan kemasyarakatan juga belum habis masanya. Seharusnya saya pensiun 27 Januari 2024. Tapi diakhiri lebih cepat,” ujar dia.

Meski begitu, Radmida dengan tegas mengatakan bahwa persoalan tersebut tidak akan menjadi masalah dan dia mengaku menerima dengan ikhlas apa yang telah menjadi keputusan Molen.

“Untuk saya itu tidak masalah. Saya ikhlas dan Insya Allah saya terima. Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Maulan Aklil yang ganteng dan Pak Mie Go Pak Sekda sudah bisa dan sukses mengakhiri jabatan saya dan mempensiunkan saya sebelum waktunya tanpa ada konfirmasi,” ujar dia.

Radmida menuturkan tidak pernah membuat konflik karena bekerja sesuai tupoksi. Setiap konflik di lingkungan Pemkot Pangkalpinang yang mencuat di publik, kata dia, diselesaikan oleh pimpinan sendiri.

“Kalau saya melihat kalau ada konflik, silahkan walikota dengan wakil yang menyelesaikan. Begitu juga persoalan dengan Pak Suparlan. Saya tidak pernah memanaskan atau memberikan masukan tidak benar. Saya merasa tidak punya konflik dengan Pak Molen. Kalau saya ada konflik kenapa saya lanjut jadi sekda,” ujar dia.

Radmida mengaku siapa pun atasan tetap bekerja loyal dalam konteks sesuai aturan. Dia terang-terangan menyebutkan dalam bekerja lebih cerewet terutama dalam meneliti berkas.

“Saya kalau meneliti berkas cerewet dan mungkin saja ada yang tidak suka. Kalau kita berbuat benar memang terkadang tidak semua orang menyukai. Selama ini saya kerja. Saya tidak ada konflik. Kalau Pak Molen merasa ada konflik, ya mungkin dia merasa saja,” ujar dia.

Menurut Radmida, selama menjabat sebagai sekda, Walikota Molen tidak pernah melibatkannya dalam proses mutasi para pejabat. Padahal, kata dia, jabatan dia sebagai sekda juga sebagai ketua Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) dan ketua tim panitia seleksi.

“Selamat jabatan, mutasi saya tidak pernah diikutkan. Padahal saya ketua Baperjakat. Tidak pernah dilibatkan sama sekali. Saya jujur soal itu. Saya juga sebagai ketua pansel. Tapi bagaimana hasilnya, semua proses mutasi diputuskan walikota,” ujar dia.

Berhentinya dia sebagai ASN, kata dia, tidak akan membuatnya berhenti berkiprah di masyarakat. Dia menyebutkan akan lebih banyak menghabiskan waktu dengan kegiatan masyarakat, mengajar di kampus dan melakukan kegiatan sosial.

“Ladang prestasi dan ladang amal tidak hanya jadi pejabat ASN saja. Habis ini saya akan banyak berkiprah di masyarakat, kampus dan dunia emak-emak. Turun memberikan bantuan kepada masyarakat karena saya melihat Pangkalpinang banyak yang kurang mampu. Yang masih miskin itu sangat banyak sekali. 300 orang miskin sudah saya datangi satu-satu, saya bisa tunjukan satu-satu,” ujar dia.

Radmida menambahkan tidak akan membalas apa yang dilakukan Molen terhadapnya. Dia mengaku memasrahkan diri karena yakin setiap perbuatan baik dan buruk akan mendapat balasan setimpal.

“Saya santai saja karena jabatan amanah. Sama juga Pak Molen yang berakhir pada November. Kita juga tidak tahu, apakah jabatan Pak Molen akan berakhir sebelum November. Kalau disebutkan saya akan maju sebagai walikota, itu tidak benar karena sampai saat ini tidak pernah terucap dimulut saya akan maju walikota. Kalau saya disebut terlibat politik, silahkan buktikan saja apakah benar,” ujar dia.

Penulis : Servio M | Editor : M Faturahman

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button