
Penulis: Kristin Verahditiya, S.Si (Staf Fungsi Statistik Sosial BPS Kabupaten Bangka Barat)
PANDEMI Covid-19 sudah lebih dari dua tahun, tentu hal tersebut berdampak terhadap ekonomi masyarakat. Banyaknya pekerja yang dirumahkan bahkan di PHK pada awal masa pandemi. Hal ini tentunya masih berlangsung hingga saat ini, namun dengan seiringnya penurunan kasus Covid-19 dan juga meningkatnya penduduk yang sudah melakukan vaksinasi, membuat ekonomi sedikit lebih membaik.
Ini juga berkaitan dengan tingkat pengangguran yang seharusnya semakin menurun. Menjelang akhir tahun 2021, Badan Pusat Statistik merilis keadaan ketenagakerjaan Agustus 2021. Di Kabupaten Bangka Barat, persentase penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 sebesar 6,01% dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,83% yang mana mengalami penurunan dari Agustus 2020 yaitu sebesar 4,12%.
Jika dilihat, penurunan nilai TPT tersebut seiring dengan meningkatnya harga komoditas pertanian dan pertambangan yang merupakan mata pencaharian pokok masyarakat Bangka Barat. Masyarakat yang pada awal pandemi Covid-19 dirumahkan atau di PHK, banyak yang beralih profesi menjadi petani atau pekerja tambang timah. Terlebih lagi harga komoditas timah dan kelapa sawit saat ini mencapai dua kali lipat dari harga sebelumnya.
Tidak hanya itu, orang yang berusaha bukan pada dua komoditas tersebut bisa jadi beralih profesi menjadi petani kelapa sawit atau pekerja tambang timah.
Di Kabupaten Bangka Barat sebagian besar masyarakat memiliki kebun, ada yang sebagai mata pencaharian utama maupun sampingan. Melihat harga kelapa sawit yang terus melonjak dimana pada tanggal 22 Oktober 2021 menyentuh harga Rp 3.100 per kilogram, beberapa masyarakat semakin menekuni usaha tersebut sehingga yang awalnya merupakan mata pencaharian sampingan menjadi mata pencaharian utama.
Keadaan perekonomian di Kabupaten Bangka Barat juga sudah mengalami peningkatan, di mana pasar dan toko-toko sudah beroperasi seperti biasa dan ramai pengunjung. Banyak warung makan baru, hal ini menandakan bahwa masyarakat sudah percaya diri bahwa keadaan ekonomi di Kabupaten Bangka Barat sudah membaik sehingga daya konsumsi masyarakat pun juga meningkat.
Berbeda sekali pada saat awal pandemi Covid-19, banyak warung makan yang tutup karena sepi pembeli.
Semoga perekonomian Bangka Barat semakin lebih baik yang menyebabkan daya konsumsi masyarakat juga meningkat. (*)