Lensabangkabelitung.com, Pangkalpinang – Sertifikat atau ijazah kompetensi ahli tehnika tingkat IV manajemen milik Safril Usman, Kepala Kamar Mesin kapal tugboat Tanjung Bahari 12 diduga palsu. Kasus tersebut saat ini sedang dalam penyelidikan Kantor Kesahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pangkalbalam.
Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) KSOP Pangkalbalam Harlan mengatakan kasus tersebut terungkap setelah kapal tugboat Tanjung Bahari 12 terjaring razia kapal patroli Jembio milik kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Tanjung Priok.
“Kasus tersebut telah dilimpahkan ke pihaknya untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Sertifikat yang diduga palsu tersebut adalah sertifikat atau ijazah kompetensi ahli tehnika tingkat IV manajemen milik kepala kamar mesin. Masih kita dalami dengan meminta keterangan dari yang bersangkutan,” ujar Harlan kepada wartawan, Rabu, 27 Maret 2019.
Harlan menuturkan terduga penggunaan sertifikat palsu tersebut sementara diturunkan dari kapal dan namanya dicoret sebagai Anak Buah Kapal (ABK) dan posisinya sebagai kepala kamar mesin.
“Pemilik kapal kita minta mencari kepala kamar mesin yang baru karena kapal tidak bisa kita tahan berlama-lama karena harus beroperasi lagi,” ujar dia.
Menurut Harlan pihaknya berkoordinasi dengan penyidik dari kepolisian dan kejaksaan untuk dilakukan gelar perkara menentukan unsur pelanggaran dalam kasus tersebut.
“Kalau memang memenuhi unsur akan kita naikkan statusnya menjadi penyidikan. Penetapan palsu atau tidak sertifikat itu akan diputuskan oleh hakim. Kita lakukan pengembangan dulu berkoordinasi dengan kepolisian dan kejaksaan,” ujar dia.
Harlan menambahkan pihaknya juga akan memeriksa pemilik kapal atau perusahaan pelayaran yang menggunakan Safril sebagai kepala kamar mesin.
“Kalau pemilik kapal atau perusahaan pelayaran tahu yang bersangkutan memang menggunakan sertifikat palsu tapi tetap memperkerjakan, itu juga akan kita kenakan sanksi,” ujar dia.
Penulis : Vio
