Lensabangkabelitung.com, Pangkalpinang – Menteri Perhubungan RI Budi Karya, telah menyetujui rencana pembangunan Pelabuhan Pangkalbalam ke lokasi baru. Lokasi tersebut, berada tak jauh dari pinggir Jembatan EMAS yang termasuk kawasan Pasir Padi, Pangkalpinang. Lokasi baru ini diusulkan oleh Pemerintah Kota Pangkalpinang.
“Sebetulnya Pangkalpinang ini tidak masuk usulan dari Pemprov Babel terkait dengan pembangunan pelabuhan di Bangka Belitung ini. Kemudian saya mencoba untuk mereview ulang usulan pelabuhan itu diusulkan kembali di Pangkalpinang,” kata Walikota Pangkalpinang, Maulan Aklil, Jumat, 15 Mei 2020.
Benarkah pernyataan yang dilontarkan Walikota yang menyebut Pangkalpinang tidak masuk usulan Pemprov Babel?
Lensabangkabelitung.com, kembali menelusuri ikhwal pengusulan lokasi tersebut. Didapatlah data kalau di tahun 2019 lalu, Pemprov Babel sudah meneliti tiga lokasi sebagai calon pelabuhan pengganti Pangkalbalam. Pertama, Air Anyir di Baturusa. Kedua, Rambak di Sungailiat. Dan yang ketiga, Tanjungberikat di Bangka Tengah.
Dari tiga lokasi yang diminati Pemprov Babel tersebut, semuanya berada di luar Kota Pangkalpinang. Dua di Kabupaten Bangka, dan satu di Kabupaten Bangka Tengah.
Bahkan, hingga tahun berganti ke 2020, tetap hanya ada satu lokasi diusulkan Pemprov Babel, dan itu adalah di Baturusa, Kabupaten Bangka.
“Hingga saat ini, baru titik lokasi di muara sungai Baturusa yang diajukan, menyusul penyusunan kelayakan pelabuhan. Sementara dari Pemerintah Kota Pangkalpinang mengusulkan kawasan Pasir Padi sebagai lokasi pengembangan,” demikian keterangan yang dikutip Lensabangkabelitung.com dari situs resmi milik Pemprov Babel, babelprov.go.id, dirilis tanggal 24 Januari 2020 lalu.
Sementara itu, terkait usulan kawasan Pasir Padi yang diusulkan Pemkot Pangkalpinang dan akhirnya disetujui oleh Kementerian Perhubungan, belakangan juga didukung oleh Pemprov Babel.
“Saya langsung mencoba memaparkan ke Kementerian Perhubungan RI, terus sambil berjalan, Alhamdulillah sekarang juga didukung oleh provinsi, sehingga fix di tahun 2020 disetujui bersama-sama dengan Geronggong di Sulawesi Selatan. Se-Indonesia ini hanya ada dua yang disetujui. Pertama Geronggong Sulawesi Selatan dan yang satu lagi di Pangkalpinang,” jelas Molen.
Atas persetujuan dari Kementerian Perhubungan untuk membangun pelabuhan baru di Kota Pangkalpinang, Molen menyambut dengan rasa syukur.
“Alhamdulillah ini dipilih di Pangkalpinang. Dan, ini sudah sah dari Menteri Perhubungan. Waktu beliau masih sakit dan belum begitu sembuh, saya masih ingat, beliau langsung atensi memerintahkan Pak KSOP Izuar, langsung memerintahkan bahwa Pangkalpinang harus jadi. Bayangkan, beliau lagi sakit, memberi atensi langsung untuk Pangkalpinang,” ujar Molen.
Terkait dengan penetapan lokasi baru Pelabuhan Pangkalbalam tersebut, Molen mengatakan ini adalah sesuatu yang tak pernah ia duga.
“Alhamdulillah. Ini mungkin hadiah bulan puasa ini untuk saya dari pusat. Dan, ini akan jadi legasi untuk saya saat menjadi Walikota Pangkalpinang. Belum pernah terjadi, dalam hitungan belum satu tahun atau bahkan beberapa bulan, belum pernah terjadi menurut informasi dari Kementerian Perhubungan, mereview ulang langsung disetujui. Belum ada, belum pernah terjadi,” tuturnya menegaskan.
Meski awalnya tak pernah dimasukkan Pemprov Babel dalam usulan, Molen tetap mengatakan keberhasilan usulan pembangunan itu adalah perjuangan semua.
“Saya juga terima kasih kepada Pak Gubernur yang telah mensupport ini semua. Terima kasih Pak Gubernur. Karena pekerjaan ini tidak mungkin bisa dilakukan oleh Walikota sendiri. Pekerjaan ini adalah pekerjaan bersama-sama. Tidak mungkin, pekerjaan ini dilakukan sendiri-sendiri. Kolaborasi adalah solusi. Ini bukan untuk Molen, ini bukan untuk Pak Gubernur, ini bukan untuk para bupati. Ini untuk seluruh masyarakat Bangka Belitung ini,” demikian kata Molen.
Donny Fahrum
