Masyarakat Lepar Pongok VS PT SNS, Mediasi Temui Jalan Buntu

Lensabangkabelitung.com, Toboali– Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, melakukan mediasi dan penyelesaian permasalahan antara masyarakat di wilayah Kecamatan Lepar Pongok dengan pihak perusahaan perkebunan sawit milik PT Swarna Nusa Sentosa (SNS) di Balai Daerah Kabupaten Bangka Selatan, Senin, 8 Maret 2021.
Mediasi dilakukan Menyikapi persoalan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh masyarakat Tanjung Labu khususnya Kecamatan Lepar Pongok terhadap aktivitas kegiatan perkebunan sawit milik PT SNS yang terjadi pada tanggal 3 Maret 2021 lalu.
Dalam mediasi yang difasilitasi oleh pemerintah Kabupaten Bangka Selatan menemui jalan buntu alias tidak membuahkan hasil, pasalnya pimpinan dari pihak perusahaan tidak hadir dan hanya dihadiri oleh perwakilan dari perusahaan saja.
Menyikapi hal tersebut, Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid mengatakan mediasi antara masyarakat dan pihak PT SNS tidak bisa dilanjutkan lantaran pimpinan dari perusahaan selaku pengambil kebijakan tidak hadir dalam mediasi itu.
“Mediasi hari ini saya rasa cukup, saya tidak mau meneruskan karena percuma kalau pimpinan selaku pengambil kebijakan dari perusahaan tidak hadir. Saya merasa kurang pas. Jadi saya mohon maaf mediasi ini tidak bisa kita lanjutkan,” kata Riza Herdavid kepada wartawan, Senin, 8 Maret 2021.
Ia meminta kepada pihak perusahan untuk dapat menghadirkan pimpinan perusahaannya langsung agar permasalahan tersebut dapat diselesaikan. Selain itu, Ia juga meminta kepada pihak perusahaan untuk menghentikan dulu aktivitas yang sedang berjalan.
“Pimpinan tidak ada ngapain mediasi ini kita teruskan, kan yang bisa memutuskan itu yang punya perusahaan. Namun saya meyakini nanti akan ada kesepatakan, karena saya ambil garis besarnya bahwa masyarakat dikepulauan ini ada permintaan atau tuntutan yang kurang dari pihak perusahaan,” ujar dia.
Sebagai kepala daerah, kata Riza, dirinya harus bersikap objektif dalam artian tidak memihak kepada siapapun, baik ke perusahaan maupun ke masyarakat dan keputusan yang diambil harus berkeadilan.
“Saya harus mengambil posisi yang betul-betul netral dalam mengambil keputusan. Nanti mediasi ini akan kita jadwalkan ulang dengan menghadirkan pimpinan perusahaanya langsung. Namun saya minta kepada masyarakat untuk tidak bertindak anarkis dan perusahaan juga menghentikan aktivitasnya. Mari kita jaga Kamtibmas ini bersama-sama,” ujar dia.
Penulis : Rusdi | Editor : Servio M