LENSA DAERAHLENSA KESEHATANNEWSPANGKALPINANG

Setop Penyalahgunaan Narkoba dan Bantu Rehabilitasi Pecandu Melalui Kampung Pintar

Lensabangkabelitung.com, Pangkalpinang– Forum Komunikasi Lembaga Kesejahteraan Sosial Narkoba, Psikotropika dan Zat Adiktif (FK LKS NAPZA) menargetkan pembentukan 100 kampung pintar, 1.000 relawan, dan 10.000 keluarga pintar untuk mengurangi pencegahan narkoba di Bangka Belitung.

Ketua FK LKS NAPZA Indonesia Junaidi mengatakan program yang dilakukan LKS NAPZA dalam rangka mendukung program pemerintah  gerakan nasional rehabilitasi 100.000 pecandu narkoba yang sudah dicanangkan sejak 2016 lalu.

“Program ini sudah dicanangkan langsung oleh Presiden Joko Widodo karena pencandu narkoba meningkat pesat. Bahkan sudah ditetapkan bahwa Indonesia darurat narkoba. LKS NAPZA hadir untuk membantu menanggulangi pecandu narkoba,” ujar Junaidi dalam acara Pencanangan 100 Kampung Pintar dan Pengukuhan Pengurus Daerah FK LKS NAPZA Bangka Belitung periode 2020–2023 di Gedung Mahligai, Senin, 20 Desember 2020.

Menurut Junaidi, LKS NAPZA akan bermitra dengan instansi terkait baik itu instansi pemerintah, swast dan BUMN guna menolong dan mencegah masyarakat dari bahaya narkotika.

“Melalui 100 kampung, 1.000 relawan dan 10.000 keluarga pintar di Bangka Belitung ini kita bentuk dengan harapan pecandu tersebut bisa sadar, pulih dan takut dengan narkoba,“ ujar dia.

Ketua LKS NAPZA Bangka Belitung Dian Otorini mengatakan tujuan kegiatan tersebut dilakukan untuk membangun sinergi kepada pemerintah dan masyarakat untuk membangun kepedulian terhadap pengaruh penyalagunaan narkoba baik tingkat nasional maupun di Babel.

“Seiring perjalannan waktu, penyalahgunaan narkoba terus meningkat. Penyalagunaan narkoba saat ini terjadi dimulai dari anak–anak. Mereka sudah mengenal zat adiktif, minuman keras, merokok hingga minuman oplosan,” ujar dia.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Bangka Belitung Yanuar menambahkan pemerintah provinsi mendukung pembentukan 100 kampung pintar, 1.000 relawan, dan 10.000 keluarga pintar sebagai upaya menghentikan penyalahgunaan narkoba.

“Sebenarnya akan memberikan bantuan yang banyak untuk mendukung kegiatan ini. Tapi saat ini anggaran kita sangat terbatas karena dipotong hampir 50 persen untuk penanganan Covid-19,” ujar dia.

Penulis : Servio M

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button