NEWSPANGKALPINANG

Musyadi Siap Sambut Ketem Remangok Sebagai Ikon Baru Pangkalpinang

Lensabangkabelitung.com, Pangkalpinang – Kelurahan Selindung Lama, Kota Pangkalpinang ditargetkan akan menjadi tempat kuliner baru di Bangka Belitung dengan menonjolkan hasil produksi Ketem Remangok.

Saat ini Pemkot Pangkalpinang sedang membangun tugu Ketem Remangok terletak di jalan menuju Pangkalpinang – Sungailiat, ke depan dengan adanya tugu itu menjadi kekhasan bagi pendatang saat memasuki Kota Pangkalpinang.

Lurah Selindung Lama, Musyadi menyambut baik adanya rencana yang digagas oleh pemerintahan kota pangkalpinang itu, adapun dukungan yang digulirkan oleh pihaknya ialah melestarikan produktivitas ketem remangok tersebut.

“Nanti, ke depan potensi–potensi sumber daya manusia yang kita miliki ini yang terdiri dari ketua RT/RW ini akan kita arahkan secara seksama untuk membudidayakan ketem remangok itu,”kata Musyadi kepada lensabangkabelitung.com, di Kantor Kelurahan Selindung Lama, di Pangkalpinang baru–baru ini.

Musyadi menambahkan pembangunan tugu cikal bakal ikon baru pangkalpinang itu sedang tahap pembangunan, dikatakannya prediksi masa pembangunan selama empat bulan dan ditargetkan akan selesai di Februari 2020, tahun depan.

“Kira–kira persentasenya sekarang kisaran 10 persen, karena baru mulai pembagunan juga, ditargetkan selesai kisaran februari tahun depan, bila tidak ada kendala,” ungkapnya.

Sebelumnya, Wali Kota Pangkalpinang Maulana Aklil atau disapa akrab Molen di Selindung Lama akan dibangun ikon khas pangkalpinang dengan hasil tangkap tangan warga yakni ketem remangok, tidak hanya tugu, Molen mengatakan rencananya akan ada etalase penjualan sekaligus wisata kuliner.

“Kelurahan Selindung ini juga sebagai Ikon Kota Pangkalpinang”, tutur Molen.

Molen menegaskan hal tersebut akan menjadi tantangan bagi Kelurahan Selindung Lama, potensi alam yang dimiliki kelurahan itu cukup strategis, menurutnya Selindung Lama pintu masuk Pangkalpinang – Sungailiat, sehingga bila didesain secantik mungkin akan menambah pendapatan asli daerah yang baru.

Penulis: Mohammad Rahmadhani | Editor: Donny Fahrum

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button