BANGKA SELATANLENSA DAERAHLENSA EKONOMINEWS

Kanal Perusahaan Tambak Udang Ditutup, Sawah Petani Rias Terendam Air Laut

Lensabangkabelitung.com, Toboali– Diduga akibat kanal pembatas laut ditutup oleh aktivitas tambak udang CV Samudera Terus Jaya, sekitar tujuh hektar lahan petani yang berada di daerah Balai Benih I Desa Rias kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan terendam air asin yang membuat para petani di daerah itu gagal tanam.

Salah satu anggota Gapoktan Balai Benih I Desa Rias, Kasiman mengatakan, sebelum ditutupnya kanal pembatas, saat air laut pasang tidak sampai menyebabkan sawah terendam hingga 7 hektare seperti saat sekarang. 

“Dulu sebelum ada aktivitas ini, air tetap stabil, walau air pasang dia paling membanjir tiga petak sawah atau sekitar satu hektare. Sekarang sejak kanal di dekat tambak ditutup, tujuh hektare lahan petani mengalami kemasukan air asin yang terjadi pada hari Jumat pekan kemarin,” ujar Kasiman kepada wartawan, Senin, 21 Desember 2020.

Ia menuturkan, dengan kondisi saat ini ia bersama petani lain sudah tiga kali gagal tanam pada musim tanam saat ini. Untuk itu, Ia meminta agar pihak pengelola tambak udang untuk memikirkan para petani yang ingin bertanam dengan menambahkan kanal pembatas laut yang sudah dibangun.

“Kami tidak muluk-muluk dan tidak minta ganti rugi. Kami cuma minta kanal atau dam itu ditambah lagi panjangnya menjadi 250 meter seperti sudah kami sampaikan agar air laut tidak bisa masuk ke lahan petani lagi. Saat ini kanal yang baru dibangun mereka itu baru 100 meter, air tetap tak akan stabil kalau cuma 100 meter,” ujar dia . 

Ia menambahkan, saat ini belum ada perhatian dari pemerintah melalui dinas terkait untuk meninjau secara langsung area persawahan yang terendam air asin yang membuat para petani gagal tanam.

Sementara itu, Kapolres Bangka Selatan,  AKBP Agus Siswanto didampingi Pabung Kodim 0413 Bangka Letkol Saldifa yang turun langsung untuk mengecek kondisi sawah petani Desa Rias yang terendam air asin mengatakan akan menindaklanjuti keluhan dari para petani.

“Tadi kita sudah ketemu dan mendengar langsung keluhan dari para petani yang ada disini. Untuk permasalahan ini nanti masih kita dalami penyebabnya dan dari itikad perusahaan sudah membangun dam sepanjang 100 meter. Tapi petani minta 250 meter, akan kita komunikasikan dengan perusahaan,” ujar Kapolres. 

Kapolres menuturkan, bahwa air yang ada diarea persawahan petani memang terasa asin diikuti juga temuan beberapa ikan air laut yang terdampar. Untuk itu, Ia minta pihak perusahaan bisa memenuhi permintaan petani agar bisa melanjutkan kembali masa tanam ini.

“Penyebabnya ini belum kita ketahui, apakah alam apakah dari perusahaan. Nanti kita koordinasikan dulu dan sampaikan ke pihak perusahaan apa saja tadi yang menjadi keluhan dari petani,” ujar dia.

Kemudian Humas CV Samudera Terus Jaya Dede Adam mengatakan, jika tidak ada unsur kesengajaan dalam penutupan kanal pembatas laut seperti dikeluhkan para petani. 

Ia menuturkan, penutupan kanal pembatas di titik sebelah kiri ke arah perusahaan yang bergerak di bidang usaha tambak udang ialah permintaan dari para petani itu sendiri. Namun, bukan dari kelompok yang mengeluhkan pada hari ini. 

“Kami bukan sengaja menutup dikarenakan kemarin itu air pasang terlalu tinggi untuk mencegah terjadi luapan air besar memang ada permintaan petani dari beberapa kelompok (lain). Kami bangunlah kanal sesuai permintaan mereka di sisi kiri dan kanan. Setelah kanal dibangun, ternyata mereka lupa membuka kanal sementara tadi. Nah, artinya ketika air surut tidak dibuka lalu kembali pasang maka luapan memenuhi area sawah,” ujar dia.

Ia mengungkapkan, sesuai dengan data PPL, saat pasang besar, air laut selalu masuk ke area persawahan petani untuk itu, pihaknya hanya mencoba membantu petani agar air laut tidak maksimal masuknya saat terjadi pasang besar.

“Secara geografis persawahan tersebut memang berada di lokasi dataran rendah. Jadi wajar saja jika air bisa masuk. Dan kami berusaha membantu para petani ini. Saking cintanya dengan petani perusahaan bahkan membeli kolong khusus untuk pengairan dan dihibahkan ke petani,” ujar dia.

Terkait dengan permintaan para petani yang minta dibangunkan kanal sepanjang 250 meter, Dede menyebutkan, pihaknya bukan tidak mau membangun, namun kondisi alam yang tidak memungkinkan alat berat untuk bisa masuk kelokasi. 

“Alat berat kami tidak bisa masuk sampai ke ujung, sekarang sudah kami bikin 100 meter, mungkin sampai situ dulu. Tapi nanti ketika bisa masuk, kami akan realisasikan. Jadi intinya kalau ada bilang air asin masuk karena tambak, itu tidak benar,” ujar dia.

Penulis : Rusdi | Editor : Servio M

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button