Sosialisasi PIP CV Teman Jaya Dapat Respon Positif dari Masyarakat
Lensabangkabelitung.com, Toboali– Perusahaan pertambangan CV Teman Jaya (TJ) melakukan sosialisasi rencana beroperasi Ponton Isap Produksi (PIP) kepada masyarakat Kampung Padang dan kampung Nelayan Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Jumat 13 November 2020,
Dalam kegiatan sosialisasi yang laksanakan di Restoran Laut Buyung Toboali tersebut dihadiri juga dari perwakilan PT Timah, Andika selaku pengawas tambang ULB.
Direktur CV Teman Jaya Kurniawan Efendi mengatakan rencana eksploitasi PIP di Laut Kampung Padang dan Kampung Nelayan Toboali Bangka Selatan.
“Respon masyarakat sangat baik sekali dan dari 447 masyarakat yang hadir dalam sosialisasi ini semuanya setuju jika CV Teman Jaya melakukan aktivitas penambangan di wilayah laut Kampung Padang dan Kampung Nelayan,” ujar dia.
Ia menuturkan jika SPK dari PT Timah telah terbit, pihaknya akan berkomitmen terhadap kompensasi kepada nelayan dan masyarakat yang di wilayah penambangan.
“Saya komit terhadap kompensasi kepada nelayan dan masyarakat, selain itu saya memastikan bahwa pasir timah hasil produksi akan masuk ke PT Timah, jika ada yang keluar kita siap diberi sangsi pencabutan SPK, untuk itu saya meminta izin dan dukungan masyarakat terhadap rencana PIP ini,” ujar dia.
Sementara itu, Wastam ULB PT Timah, Andika mengatakan, belum bisa memastikan kapan PIP akan beroperasi kembali. Saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Babel untuk penambahan jumlah ponton di Bangka Selatan.
“Masyarakat ada yang bertanya kapan PIP akan jalan kembali. Mohon doanya semoga prosesnya cepat. Karena saat ini kita masih melakukan koordinasi dengan Polda Babel terkait pengamanan produksi biji timah PIP harus masuk ke PT Timah, karena wilayah kerja adalah IUP PT Timah,” ujar Andika.
Ia mengingatkan jika pasir timah hasil produksi dari PIP diselewengkan maka SPK yang telah diterbitkan akan dicabut bahkan dapat diproses hukum.
“Jika PIP ini jalan, mari bersama-sama kita kawal terkait dengan pasir timahnya, jangan sampai diselewengkan, karena jika semakin banyak timah masuk maka kompensasi semakin besar,” ujar dia.
Terpisah, Iin, warga Kampung Padang yang biasa menyungkur udang mengaku setuju dengan rencana masuknya PIP.
“Saya setuju yang penting aman, nelayan dan masyarakat mendapat kompensasi. Kalau masalah dampak pasti ada. Cuma jika kompensasinya jelas saya setuju,” ujar dia.
Penulis : Rusdi | Editor : Servio M