Lensabangkabelitung.com, Pangkalpinang – Rencananya Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan menghubungkan Pulau Bangka dengan Pulau Sumatera melalui Jembatan Batera.
Pembangunan jembatan sepanjang belasan kilometer itu, hasil kerjasama antara Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Sejauh ini megaproyek itu didorong menjadi rencana strategis nasional.
Menanggapi hal di atas, Pelaksana Tugas Ketua DPRD Babel, Amri Cahyadi menyebutkan pemerintah provinsi harus menunjukkan keseriusan jika rencana pembangunan jembatan tersebut hendak dimulai. Sebab rencana pembangunan belum memiliki ketetapan waktu.
Menurut Amri, pembangunan jembatan tersebut bukan pembangunan berskala kecil sehingga mustahil tanpa melibatkan pemerintah pusat, mengingat sumber anggaran APBD masing – masing provinsi pun terbatas.
“Kita harap, kita harus siapkan minimal menunjukkan keseriusan pemerintah dengan memulai beberapa tahap, yaitu kesiapan lahannya dengan pembebasan lahannya yang akan menjadi titik lokasi sekitar,” kata Amri, saat ditemui Lensabangkabelitung.com di Kantor DPRD Babel, Rabu, 4 November 2020.
“Kalau pembangunan ini dimasukkan ke dalam program pusat tentu banyak sumber anggaran, bisa dari APBN murni dan bantuan luar negeri, di daerah – daerah lain juga banyak dari bantuan luar negeri,” jelasnya.
Lebih lanjut, Amri mengatakan pemerintah bersama dengan DPRD Babel masih mengkomunikasikan dengan berbagai elemen yang terdampak langsung dengan pembangunan tersebut, seperti Desa Sebagin yang menjadi titik lokasi pembangunan, untuk itu perlu dukungan masyarakat luas.
Menurut Amri, untuk perhitungan soal biaya masih menunggu Detail Engineering Design (DED) terkait anggarannya.
Dalam prediksi Amri, pembangunan jembatan dimaksud membutuhkan kisaran anggaran sebesar Rp 13 triliun. Jika didorong menjadi proyek strategis nasional maka dipastikan negara dapat membiayai melalui APBN Murni dan Pinjaman Luar Negeri.
Penulis: Mohammad Rahmadhani | Editor: Donny Fahrum
