NEWS

Pasien Positif Covid-19 Di Beltim Cuma Isolasi di Rumah, Ini Penjelasannya

Lensabangkabelitung.com, Belitung Timur – Soal mengapa pasien yang terkonfirmasi positif COVID 19 di Kabupaten Belitung Timurmenjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing dijelaskan oleh Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB).

Kepala Dinkes PPKB Yulhaidir mengatakan bahwa kondisi kesehatan 9 orang yang merupakan pasien terkonfirmasi tanpa gejala tersebut masih baik sehingga tidak perlu isolasi atau perawatan di ruang isolasi khusus RSUD Beltim.  

 Dilanjutkan dia bahwa hal ini sesuai dengan  pedoman yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan RI dinyatakan jika pada prinsipnya pasien terkonfirmasi COVID-19 yang tanpa gejala maupun pasien terkonfirmasi COVID-19 yang mengalami sakit ringan sama sekali tidak memerlukan rawat inap di Rumah Sakit, tetapi pasien harus menjalani isolasi selama 10 hari sejak pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi, baik isolasi mandiri di rumah maupun di fasilitas publik yang dipersiapkan pemerintah.

 “Dalam pedoman itu sudah tergambar semua. Mana yang pasien kategori suspect, mana yang terkonfirmasi dengan gejala, dan mana yang tanpa gejala berikut tindakan yang harus dilakukan,” jelas Yulhaidir seusai Rapat Penanganan COVID 19, Senin, 27 Juli 2020.

 Diakui Yulhaidir adanya perubahan aturan tersebut membuat masyarakat bingung. Untuk itu dalam waktu dekat Dinkes PPKB bersama pihak kecamatan dan Desa akan melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait aturan terbaru itu.

“Dulunya kok masuk ke karantina khusus, sekarang dak dipakai lagi. Ternyata memang sekarang menurut aturannya, karantinanya betul-betul karantina di rumah,” ungkap Yulhaidir.

 Namun Yulhaidir menegaskan tidak menutup kemungkinan, pasien terkonfirmasi tanpa gejala dan yang mengalami sakit ringan bisa saja diisolasi di tempat yang disiapkan. Tergantung kondisi lingkungan rumah atau adanya aturan isolasi yang dilanggar.

“Kalau lingkungan rumahnya tidak memungkinkan dengan jumlah anggota keluarga yang terlalu banyak, sikulasi atau ventilasi udara yang tidak memadai dan kondisi lain yang tidak memadai. Nanti Desa atau Kecamatan akan menyiapkan tempat isolasi khusus,” ujar Yulhaidir.

Penulis: Rizky Sadewa | Editor: Donny Fahrum

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button