NEWS

Indonesia Masih Sibuk Berdebat, Brazil Sudah Jadi Eksportir Produk Halal No.1 di Dunia

Lensabangkabelitung.com, Pangkalpinang – Sebagai negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia tidak menjamin Indonesia mampu mengembangkan perdagangan dan industri halal. Saat ini eksportir nomor satu dunia untuk produk halal justru ditempati Brazil yang bukan negara mayoritas muslim.

“”Disaat negara lain yang bukan mayoritas muslim sudah masuk world class industri halal, kita masih sibuk berbicara tentang substansi halal, sertifikasi halal atau bahkan siapa yang mengeluarkan fatwa halal. Jadi ini terlalu banyak main poco-poco halal ketimbang bicara perdagangan halal,” ujar Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetik (LPPOM) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lukmanul Hakim dalam sambutannya saat acara Seminar Internasional Halal di Kantor Bank Indonesia Perwakilan Bangka Belitung, Rabu, 26 Februari 2020.

Lukmanul menuturkan eksportir produk halal terbesar dunia saat ini justru ditempati Brazil dengan produk daging dan produk halal lain lengkap dengan turunannya.

“Impor produk halal Indonesia saat ini telah mencapai USD 169,7 Miliar. Saya kira kondisi yang antitesis bagi Indonesia sebagai negara mayoritas muslim tapi belum berperan secara aktif dalam perdagangan dan industri halal,” ujar dia.

Meski Indonesia kalah, kata Lukmanul, ada banyak potensi yang bisa dikembangkan Indonesia dalam mengembangkan industri halal dan berperan dalam perdagangan halal dunia.
“Industri halal bisa ditingkatkan Indonesia apalagi pengembangan industri halal sudah masuk dalam rencana dan program pemerintah 2020-2024,” ujar dia.

Menurut Lukmanul, potensi halal market pada 2024 sangat menggairahkan terutama dalam industri fashion. Saat ini fashion termasuk yang paling tinggi dalam potensi perdagangan dan industri halal dunia kedepan dengan peningkatan mencapai 6 persen.

“Bahkan potensi farmasi, kosmetik dan muslim friendly travel juga sangat luar biasa. Untuk fashion Indonesia posisinya cukup tinggi dibandingkan dengan negara di ASEAN. Di bidang ini kita belum mengambil peran karena sekali lagi kita masih sibuk dengan sertifikasi dan kebijakan serta otoritas sertifikasi halal,” ujar dia.
Lukmanul menambahkan secara spesifik, Indonesia belum masuk 10 besar dunia untuk pariwisata muslim dan halal food. Untuk itu MUI harus mendorong pengembangan industri halal tersebut.

“Loncatan posisi menunjukkan ada gairah di masyarakat Indonesia. Secara umum pengembangan industri halal Indonesia memang ada peningkatan dari urutan ke 11 dunia kini berada di urutan ke 5,” ujar dia.

Penulis: Vio


 

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button