NEWS

Ini Lima Komoditas Pemicu Inflasi di Babel

Lensabangkabelitung.com, Sungailiat – Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Tantan Heroika Sukmaderajat mengungkapkan tugas pokok BI adalah pengendalian inflasi, dan pengendalian kestabilan harga yang tercermin dari harga barang, inflasi, dan nilai tukar.

“Yang dilakukan Bank Indonesia tidak hanya dari sisi bank saja yakni peredaran uang, namun juga dilihat dari komoditas-komoditas yang menyebabkan inflasi,” jelasnya saat melakukan bersilaturahmi dengan Bupati Bangka H. Tarmizi Saat, Kamis (18/1/2018) di Kantor Bupati Bangka.

Dikatakannya beberapa komoditas yang menyebabkan inflasi dan dicari solusinya dengan berkolaborasi bersama pemerintah. 

Menurutnya di Provinsi Kepulauan Babel, ada lima komoditas yang selalu muncul sebagai pemicu inflasi, yakni cabai, bawang merah, daging ayam ras, ikan, dan angkutan kapal.

“Secara kita mengatur perputaran uang secara ideal, kita juga harus melihat dari sisi pasokan, apa yang bisa kita bantu, kita kerjasamakan, seperti cabai, kita harus bisa mengembangkan budidaya menanam cabai,” katanya.

Ditambahkan Tantan peran Bank Indonesia juga di provinsi Kepulauan Bangka Belitung diantaranya juga mendorong Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk percepatan penganekaragaman bahan makanan.

Sehingga jika dilihat dari sisi permintaan dan penawaran dikelola dengan baik, membuat harga bisa stabil dan masyarakat bisa membeli kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.”Ini adalah pemerataan sehingga masyarakat dapat membeli kebutuhan pokok,” katanya.

Saat disinggung angka inflasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Tantan menyebutkan sejauh ini berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, yang baru dihitung dua kota yakni Pangkalpinang dan Tanjung Pandan.

“Dua kota tersebut merupakan cerminan, dan di tahun 2017, perkembangannya sangat baik, karena Bangka Belitung mencapai 3,13 persen dibawah nasional, 3,61 persen, dan jika dibandingkan tahun 2016, Bangka Belitung itu sempat 6,75 persen, artinya di tahun 2017 sudah bagus, dan harus dijaga agar tingkta inflasi ini tetap rendah dan stabil, apalagi secara nasional targetnya itu diturunkan yang semula 4 persen plus minus 1 persen, sekarang ini 3,5 persen plus minus 1 persen sehingga perlu ada kerjasama, kolaborasi, koordinasi dan lainnya antara BI dengan pemerintah serta lainnya,” harap Tantan.

Penulis : Vera

Lensa Bangka Belitung

Portal Berita Terkini Bangka Belitung

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button