Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pemilu, KPU Bangka Gelar FGD
Lensabangkabelitung.com, Sungailiat – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bangka menggelar Focus Group Discussion (FGD), Sabtu (16/12/2017) di Hotel Tanjung Pesona Sungailiat. Kegiatan ini dilaksanakan untuk peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemilu yang akan dilaksanakan pada tahun 2019 mendatang.
Dalyan Amrie mewakili Bupati Bangka dalam sambutannya mengatakan bahwa pemerintah daerah menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan ini sangat bagus karena untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu dan sebagai sarana diskusi bagi peserta, baik partai politik, akademisi dan peserta lainnya.
“Dengan adanya forum ini diharapkan semua pihak yang ikut dalam pemilu baik parpol dan stakeholder bisa sama -sama, sehingga ada peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemilu nantinya, bagi peserta pemilu juga diharapkan ikut berpartisipasi jangan hanya muncul lima tahun sekali hanya saat ingin mencalonkan diri,”ungkapnya.
Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Bangka Zulkarnain mengatakan saat ini pihaknya sedang mempersiapkan kegiatan pemilu dan pilkada.
“Saat ini KPU Bangka sedang mengadakan dua kegiatan yang bersamaan satu sisi persiapan untuk pemilihan bupati dan wakil bupati serta persiapan pemilihan legislatif, salah satunya kegiatan ini, “jelasnya.
Pada kegiatan ini, KPU Bangka mengundang tiga pembicara diantaranya Ibrahim Dekan Ilmu Politik UBB, Anugra Bangsawan Direktur Lidal dan Fauzan Azimah Staf di Kantor Kepresidenan sekaligus Direktur Babel Creative.
Dr.Ibrahim menyampaikan ada beberapa faktor yang menjadi pemicu menurunnya tingkat partisipasi pemilih di Bangka yang hanya 58 persen dan salah satu penyebabnya adalah faktor cuaca.
“KPU tidak perlu meratapi turunnya tingkat partisipasi pemilih, saya lihat KPU sudah berusaha keras untuk peningkatkan partisipasi masyarakat, tetapi harus kita akui faktor cuaca adalah salah satu penyebabnya, tidak bisa dibandingkan dengan jawa yang tingkat partisipasinya diatas 75% persen, karena di Jawa aksesnya dekat,”paparnya.
Ditambahkannya masih banyak kendala lain seperti pelajaran pilkada masih ikut diwarnai kader pindahan, masih jual beli parpol, masih berorientasi fulus (uang), masih diwarnai debat identitas dan masih dibaluri pencintraan.
Disamping itu banyak korban pencitraan citra sang soleh, citra sang dermawan, citra sang peduli, citra sang harmonis. Sedangkan untuk pelakunya kandidat, tim sukses, ketua RT/RW, birokrat, kades dan kaling.
Penulis : Vera