Lensabangkabelitung.com, Pemali – Madrasyah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bangka meraih penghargaan sebagai sekolah adiwiyata tingkat nasional tahun 2017. Perayaan penghargaan di bidang lingkungan ini dilaksanakan di MAN 1 Bangka, Jum’at (22/12/2017).
Mega Kastiawan Kepala MAN 1 Bangka dalam sambutanya menceritakan jatuh bangun perjuangan rekan guru dibantu dari DLH mempersiapkan sekolah untuk mengikuti lomba sekolah adiwiyata.
Mulai tahun 2013 MAN 1 Bangka meraih sekolah adiwiyata tingkat kabupaten dan ditahun 2014 juara tingkat provinsi. Di 2015 diajukan untuk mengikuti sekolah adiwiyata nasional tetapi baru dapat penghargaan sekolah bersih tingkat SMA/MA se-Provinsi Babel.
“Kemudian tahun 2015 MAN 1 Bangka mengikuti lomba sekolah sehat dari Kemenag dan lomba sekolah bersih di Kabupaten Bangka. Bermodalkan itu, di 2015 kami mengajukan untuk ikut sekolah adiwiyata nasional tapi kita masih gagal,” ceritanya.
Karena kegagalan malah membuat semangat para guru mulai kendor,yang kemudian datang dari DLH untuk mengajak memulai kembali.
“Penghujung 2016 kami berbenah. Dari 10 sekolah di Babel, setelah diverifikasi ke tingkat nasional dan hanya satu yang lolos yaitu kami. Kami satu-satunya sekolah di Babel yang dapat adiwiyata ke tingkat nasional maka penyerahan penghargaan pada termin pertama,” imbuhnya.
Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Babel, M. Ridwan mengatakan, penghargaan yang diraih tidaklah mudah dan tentu dengan perjuangan kepala sekolah, guru dan siswa.
“Tidak dilupakan peran dan bantuan DLH. Utamanya support bupati. Tanpa ini tentu tidak mungkin bisa dicapai,” katanya.
Menurutnya, Kanwil Kemenag punya tanggungjawab moral dan sebagai kantor yang membina serta melaksanakan pendidikan dilingkungan Kemenag.
“Kami ada madrasah lembaga pendidikan dalam upaya mendidik anak bangsa. Tantangan ke depan bagaimana lingkungan hidup dan adiwiyata diperoleh bisa dipertahankan. Pola hidup sehat, tidak hanya dari kebersihan lokal tapi bagaimana lingkungan sekolah sehat,tidak hanya sehat, bagaimana tumbuhan bisa dipelihara,jangan hanya menggaungkan kebersihan daripada iman tapi bagaimana aplikasinya,” jelasnya.
Kepala Dindikbud Kabupaten Bangka Padli menyampaikan ada 38 program kerja bupati yang salah satunya adalah green school. Menurutnya harus ada kolaborasi antara komponen sekolah, komite dan camat juga mendukung kegiatannya.
“Tahun 2016, MA/SMA/SMK sudah diserahkan ke provinsi artinya kalau kami berkunjung harus kolunuwun dulu ke provinsi, kami akan berusaha sekolah di Kabupaten Bangka dapat dikunjungi dan kerjasama dengan baik,” kata Padli.
Padli menjelaskan, dulu bantuan belum diserahkan ke provinsi jadi seluruh sekolah dibantu. Dengan diserahkan sekolah menegah atas ke provinsi jadi bantuan untuk SD dan SMP dihentikan.
“Jadi kami alih, dana sma kita pindah ke SD dan TK. Nanti kalau dana daerah memungkinan, Insha Allah tahun depan kita anggarkan, kita tidak pilih kasih karena ini anak bangsa, apalagi animo masyarakat menyekolahkan anaknya ke madrasah meningkat dengan melihat prestasi yang ada,” ungkapnya.
Sementata itu Ohira, Kabid Amdal DLH Kabupaten Bangka mengatakan,meraih piala adiwiyata tingkat nasional tidak mudah, tahun ini dari 914 sekolah yang masuk nominasi, ada 423 sekolah yang dapat, salah satunya MAN 1 Bangka.
“Kami sangat bangga. Bagaimana ke depan menerapkan prilaku hidup peduli lingkungan, sekolah lain terus kita dorong untuk mengikuti jejak MAN 1 Bangka,” kata Ohira.
Ia berharap MAN 1 Bangka dapat mengejar adiwiayata mandiri karena penghargaan tertinggi adalah adiwiyata mandiri.
Lebih lanjut ia mengatakan kriteria yang harus dipenuhi sekolah untuk mendapatkan penghargaan adiwiyata antara lain kurikulum harus berbasis lingkungan hidup, kebijakan harus ada kerjasama dengan DLH, harus ada kegiatan berbasis partisipasi warga sekolah, ramah lingkungan dan lainnya.
Perayaan Adiwiyata ini dihadiri pejabat mulai dari Kanwil Kemenag Provinsi Babel hingga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangka.
Penulis : Vera
