Apkasindo Bangka Gandeng PT Sampoerna Agro Sedia Bibit Sawit Unggul
Lensabangkabelitung.com, Sungailiat – Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kabupaten Bangka bekerja sama dengan PT Sampoerna Agro Jakarta menyediakan bibit unggul kelapa sawit. Masyarakat yang berminat menggunakan bibit unggul tersebut bisa difasilitasi oleh Apkasindo Bangka.
Menurut Jamal, Ketua Apsindo Bangka kerja sama dengan PT Sampoerna dilakukan sebagai salah satu upaya agar masyarakat mendapatkan sumber benih sawit yang benar dan jelas kualitasnya.
Selama ini petani sawit di Bangka menggunakan benih yang tidak tau sumbernya dan hanya mengandalkan omongan saja.
“Pengalaman pahit yang sebelumnya kita ambil hikmahnya, dipelajari sebagai pengalaman, jangan sampai terulang kembali, tetapi dengan adanya bibit DxP Sriwijaya dari PT Sampoerna ini bisa menjadi jalan keluar untuk hasil lebih baik,” ujar Jamal, Kamis (30/11/2017).
Apkasindo juga nantinya, kata dia, akan bekerja sama dengan Pemkab Bangka, melalui dinas perkebunan, dimana nantinya akan dibuat surat rekomendasi bagi petani yang berminat akan difasilitasi oleh Apsindo dan petani hanya cukup menyiapkan surat keterangan dari kepala desa setempat.
Tony selaku Head of Seed Commercial PT Sampoerna Agro menjelaskan bahwa kedatangan mereka ke Bangka dalam rangka memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya para petani sawit. Pihaknya, kata dia, mempunyai komitmen kepada pemerintah memberikan kontribusi supaya masyarakat mendapat suatu produk yang terjamin dan jelas.”Banyak keunggulan yang didapat oleh petani jika menggunakan bibit DxP Sriwijaya,” ujarnya.
Dalam konteks perkebunan sawit secara nasional, lanjut dia, banyak yang mendapat sumber benih yang tidak jelas, secara hasil kualitasnya sangat jelek, sehingga merugikan banyak pihak, masyarakat yang langsung menghadapi kerugian, perusahaan juga mendapatkan rembesan kerugian secara kualitas produk dan pemerintah juga.
“Secara negara tidak bisa berkompetisi dengan negara tetangga seperti malaysia, padahal luasan perkebunan kita lebih tinggi ,tetapi secara produksi lebih rendah,” katanya.
Di Bangka, lanjut Tony, dari pengalaman petani yang menggunakan benih DxP sriwijaya, bisa menghasilkan tiga ton persatu hektar per bulannya, sedangkan menggunakan bibit lain perbulan hanya menghasilkan 300 kilo.
“Kedepan nantinya pihak PT Sampoerna Agro akan melakukan pertemuan dengan Pemkab Bangka untuk membahas kerjasama ini, diharapkan nantinya masyarakat bisa mendapatkan sumber benih yang benar dan menghasilkan,” ujarnya.
Penulis :Vera