Lensabangkabelitung.com, Sungailiat – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Gerakan Muda Buddhis Indonesia (Gemabudhi) yang dilaksanakan di Tanjung Pesona Beach Hotel, Sungailiat Kab.Bangka.
Kegiatan tersebut, dibuka oleh Menteri Agama Republik Indonesia yang diwakili oleh Dirjen Bimas Agama Budha Kementerian Agama Republik Indonesia, Drs. Supriyadi, M.Pd.
Kegiatan Rakernas Gemabudhi yang dilaksanakan selama 3 (tiga) hari dari tanggal 27-29 Oktober 2017. Rakernas kai ini diikuti sebanyak 13 DPP Gemabudhi dari total 17 DPP Gemabudhi se -Indonesia. Juga dilakukan Seminar Nasional yang mengambil tema “Memindai Penetrasi Hoax Melalui Perisai Pancasila” serta dilaksanakan Penanaman Pohon di Puri Triu Agung Sungailiat Bangka.
Gubernur Babel, Dr. H. Erzaldi Rosman yang diwakili Asisten Administrasi Umum, KA Tajuddin, S.H turut hadir dalam pertemuan yang berlangsung selama dua hari tersebut. Selain itu, juga hadir Biksu Ketua Dewan Pembina Gemabudhi, Suhu Widya Sasana, Kapolda Babel Brigjen Pol. Syamsul Zachri, Anggota DPD RI Babel Hudarni Rani, Datuk Ramli Suta Negara, Ketum LPDI Hari, Wakil Bupati Bangka, Kapolres Bangka, GP Anshor, Forum Guru Agama Budha Se-Babel, Kader Gemabudhi Se-Indonesia.
Gubernur dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Administrasi Umum Setda Pemprov Babel, K.A Tajuddin, SH menyampaikan, berita hoax semakin marak seiring kemajuan teknologi infomasi. Dan perkembangan isu dengan hitungan detik menyebar ke pelosok Daerah.
Diharapkan, sebagai masyarakat modern harus memfilter setiap informasi yang diterima yaitu dengan cek dan ricek serta memikirkan dampak isu tersebut.
“Kita Tidak ingin kedaulatan Indonesia terpecah belah. Oleh sebab itu, saya mengingatkan kepada masyarakat agar setiap informasi yang diterima jangan langsung mentah-mentah diteruskan, namun dicerna apa manfaat dari konten informasi tersebut,” ungkap Tajuddin.
“Oleh karena itu, Rakernas dan Seminar Nasional Gemabudi ini, akan memberikan manfaat, terutama memberikan informasi yang utuh kepada masyarakat, khususnya para Pemuda betapa bahayanya berita hoax terhadap keutuhan bangsa.
Sementara itu, Dirjen Bimas Agama Budha Kementerian Agama Republik Indonesia, Drs. Supriyadi, M.Pd mewakili Menteri Agama RI, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Gemabudhi atas penyelenggaraan Rakernas ini.
“Semoga dapat menjadi inspirasi untuk masa depan kehidupan generasi pemuda,” harapnya.
Gemabudhi dikatakannya, harus menjadi wadah yang solid badi generasi budhis, sehingga akan memberi warna organisasi, apabila terwujud Gemadhi ini, akan semakin memegang warna sebagai tempat untuk menempa sinar persaudaraan, kerukunan gotong royong dan pembangunan Indonesia.
“Pada Perkembangan digital saat ini, kaum muda harus bisa menghadapi semua dampak yang ditimbulkan, terutama tentang Informasi Hoax yang dapat mengancam keutuhan bangsa. Dengan komitmen tersebut, bahaya dan acaman yang ditimbulkan bisa dicegah,” ujarnya.
Ia mengharapkan generasi muda budhis Indonesia senantiasa memiliki kemampuan untuk meyebarluaskan Ilmu dan pengetahuan serta memperkaya budaya nasional.
“Gemabudhi mitra pemerintah, harus selalu bersinergi dengan Pemerintah dan stakeholdernya, mengedepankan nilai cinta kasih dan saling menghargai di tengah masyarakat yang mejemuk ini,” ungkapnya.
Ketua Umum DPP Gemabudhi Bambang Patilaya menerangkan, Rakernas Gemabudhi Pemuda Budhis harus terbuka pada semua agama, mampu dan berani berproses di luar pagar Vihara maupun majelisnya, jangan hanya besar di dalam saja.
“Kita harus menjalin hubungan yang harmonis dan sejajar kepada pemuda dan organisasi pemuda lintas agama serta lintas sektoral dalam hal membangun Indonesia. Sinergitas itulah yang ingin Gemabudhi bangun ke depan. Oleh karena itu, saya mengundang semua potensi Pemuda Budhis yang ada di Indonesia untuk bergabung bersama Gemabudhi, mari bersama kami membangun Indonesia, dan hal ini akan kita mulai dari Babel,” kata Bambang.
Penulis : Ucup
Editor : Supri
