LENSA NASIONALLENSA TINSNEWS

Angkatan Arcandra, Seorang Masih Karyawan PT Timah

Lensabangkabelitung.com, Pangkalpinang – Setelah dicopot menjadi Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar dan PT Timah Tbk menjadi pemberitaan. Arcandra kuliah di Texas A&M University Amerika Serikat (AS), karena mendapat tugas belajar (beasiswa) dari PT Timah Tbk bersama 4 karyawan lainnya saat itu. Dari satu angkatan penerima beasiswa di AS tahun 2006, hanya Alwin Albar untuk program S3 kembali ke PT Timah Tbk.

Sedangkan tiga lainnya Prahoro, Olga Pattiwaeiz dan Victor Ginting untuk strudi S2, bersama Arcandra memilih keluar dari PT Timah Tbk. Alwin kembali ke Indonesia 1999, sebagai karyawan PT Timah Tbk, sedang 4 orang yang studi S2, hanya Olga bekerja di tanah air sebagai dosen Teknik Sipil di Maranatha Bandung. Victor Ginting jadi profesor matematika di Universitas Wyoming AS, Arcandra dan Prahoro bekerja pada perusahaan yang sama.

Alwin pun terus berkarir di PT Timah Tbk, setelah tahun 2008 menjabat Kepala Sistem Informasi. Berdasarkan situs resmi PT Timah Tbk, tertulis kini Alwin menjabat Kepala Keteknikan dan Sarana pada Wilayah Produksi Bangka Belitung. Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk Agung Nugroho membenarkan soal keberadaan Alwin, setelah lulus S3 di Negeri Paman Sam itu sampai saat ini masih sebagai karyawan PT Timah Tbk. “Masih di PT Timah pak Alwin Albar nya, di salah satu kepala satuan kerja,” jawabnya.

Perlu diketahui Arcandra lulusan sarjana dari ITB direkrut PT Timah Tbk, disiapkan mengurusi proyek Pusat Riset Teknologi Kelautan yang tengah diinisiasi PT Timah saat itu. Tahun 1998 ketika seharusnya Arcandra pulang ke Indonesia, pusat riset itu gagal diwujudkan akibat krisis moneter. PT Timah membebaskan Arcandra dan 3 temannya apakah kembali ke Indonesia atau berada di Amerika, tanpa harus membayar ganti rugi. “Betul beliau (Alwin) masih, sedang yang lain memilih berkarya di tempat lain. Akibat krismom (program Pusat Riset Teknologi Kelautan) tidak bisa dilanjutkan,” terang Agung.

Arcandra kemudian bekerja sebagai asisten peneliti, menjadi ahli dalam bidang hidrodinamika dan rekayasa lepas pantai pengeboran minyak dan gas di AS. Di bidang ini, Arcandra memiliki tiga hak paten terkait teknologi pengeboran lepas pantai. Dalam sambutan pertamanya sebagai Menteri ESDM, dia memang mengungkapkan jabatan akan hilang kapan saja yang terpenting persahabatan. “Akhirnya saya menepati posisi ini, akhirnya ini jalannya takdir ada yang mengatur. “Jabatan menteri bisa hilang sore ini sekarang atau besok, yang tidak boleh hilang persahabatan dan kebaikan yang kita terima,” kata Candra, Jumat (29/7) lalu di Kementerian ESDM.

Penulis : Farizandy

(alp)

Lensa Bangka Belitung

Portal Berita Terkini Bangka Belitung

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button