Anggaran Dipangkas, Tidak Kurangi Program Untuk Rakyat
Lensabangkabelitung.com, Pangkalpinang – Dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (RAPBD-P), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) akan ada pengurangan 27% anggaran belanja. Walau pun belum dapat dipastikan, karena pengesahan APBD-P belum dilakukan. Namun pemangkasa anggaran tadi, tidak akan mengurangi program – program untuk masyarakat.
Seperti di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) Babel, dimana anggaran mereka dikurangi Rp 2 miliar. Namun tidak mengganggu dana desa dan anggaran untuk beras miskin Rp 13 miliar. Kepala BPMPD Babel Syaifuddin kepada wartawan, usai rapat di DPRD Babel mengatakan hal tersebut. Menurutnya dalam APBD-P anggaran yang mereka ajukan Rp 24 miliar, namun hasil rasionalisasi dikurangi Rp 2 miliar menjadi Rp 22 miliar. “Sifatnya (dipangkas) belum prioritas bahkan ada yang ditunda, kalau anggaran raskin tahun 2016 Rp 13 miliar dengan jumlah 15 kilo dikali rumah tangga miskin berjumlah 41.635,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Babel, Sarjulianto juga mengatakan dirinya memangkas anggaran Rp 4 miliar dari Rp 42 miliar yang diajukan. Pengurangan tadi terjadi dari 2 kegiatan fisik dan satu kegiatan konsultan. Menurutnya anggaran Rp 38 miliar, tidak akan mengurangi program yang menyentuh rakyat. Karena tiga kegiatan tersebut memang, terkendala secara teknis untuk dilaksanakan. “Tidak ada masalah, dua kegiatan fisik memang tidak bisa dilaksanakan sedang satu kegiatan konsultan belum prioritas,” jawab Sarju.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Perindag) Babel Yuliswan, walau pun mengaku akibat defisit mereka tetap harus melakukan operasi pasar (OP) dan menggelar pasar murah. Walau pun dengan swadaya dan bantuan anggaran yang juga berasal diluar APBD, menjelang lebaran haji ini. Dinas yang dipimpinnya juga telah menyiapkan program bagi petani lada, sehingga dapat membantu petani disaat harga murah. “Seperti resi gudang, bisa kerjasama dengan koperasi atau BUMD, saat harga murah (petani) bisa menitipkan dulu dengan pinjaman yang ringan,” tambahnya.
Penulis : Farizandy
(alp)