Ramadhan Dorong Inflasi Juni Diatas 0,39 %
![](https://lensabangkabelitung.com/wp-content/uploads/2016/06/Tamplate-News.jpg)
Lensabangkabelitung.com, Pangkalpinang – Indek harga konsumen (IHK) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Mei 2016 tercatat inflasi 0,39 %. Meningkatnya konsumsi masyarakat, tingginya harga ayam ras dan daging sapi dari daerah penghasil di bulan ramadhan. Serta naiknya tarif listrik memang menjadi penyebab naiknya inflasi di bulan Juni 2016. Pola konsumtif selama ramadhan memang menjadi faktor inflasi diprediksi Bank Indonesia (BI) akan naik kurang dari 1 % dan tidak lebih dari 4 %.
Kepala Perwakilan BI Babel, Bayu Martanto mengatakan, walau diperkirakan naik inflasi bulan Juni akan tetap terkendali. Inflasi IHK di bulan Mei 2016 tadi, sejalan dengan perkiraan BI. Apalagi semua komponen mengalami inflasi terutama bersumber dari komponen bahan makanan bergejolak (volatile foods) dan komponen barang yang diatur pemerintah (administered prices). “Dengan perkembangan saat ini, inflasi IHK pada periode menjelang bulan ramadhan tahun ini cukup terkendali,” tambahnya.
Memang inflasi bulan Mei 2016, dikarenakan semua komponen mengalami hal yang sama. Kelompok volatile food mengalami inflasi 1,31% dari bulan April, didorong kenaikan harga daging ayam ras, anggur dan kangkung. Kelompok administered prices mengalami Inflasi 0,79% dari bulan sebelum, didorong naiknya angkutan udara dan rokok kretek. Sementara, inflasi juga terjadi pada kelompok inti 0,16% dibandingkan bulan April. Untuk inflasi tahunan tercatat 4,41 % dibandingkan tahun sebelum atau 0,47 % pada awal kuartal kedua.
Bayu juga mengatakan koordinasi kebijakan pemerintah dan BI dalam mengendalikan inflasi akan terus diperkuat. Khusus dalam pengendalian inflasi akan terus diperkuat, juga dalam pengendalian tekanan inflasi pada bulan Ramadhan dan Lebaran. “Difokuskan pada upaya menjamin pasokan, khususnya berbagai
bahan kebutuhan pokok, dan menjaga ekspektasi inflasi,” kata Bayu.
Sehubungan dengan itu, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Babel telah mengambil langkah – langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilisasi harga. Seperti, penguatan stok pangan pemerintah, pemeriksaan mendadak ke pasar dan distributor untuk pemantauan harga dan kecukupan pasokan. “Kita juga lakukan operasi pasar, pasar murah dan penyaluran , serta pelaksanaan operasi pasar, pasar murah dan penyaluran rastra (beras sejahtera),” sambung Bayu.
(dnl)(alp)