LENSA EKONOMILENSA NASIONALNEWS

Stok “plus” Harga BBM Dorong Deflasi

Lensabangkabelitung.com, Pangkalpinang – Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) April 2016, mengalami deflasi 0,85% dari bulan sebelumnya. Deflasi tadi selain disebabkan stok pasokan bahan makanan cukup, turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) menjadi indikantor. Komponen bahan makanan bergejolak (volatile foods) mengalami deflasi 3,86 persen dari bulan sebelumnya. Sementara komponen barang yang diatur Pemerintah (administered prices), deflaso 0,09 persen dari bulan sebelum.

Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Babel, Bayu Martanto, IHK Babel mengalami deflasi disebabkan dua komponen tadi. Kelompok administered prices didorong penurunan harga BBM, untuk volatile foods didorong turun harga daging ayam ras, ikan selar dan ikan kembung. “Sementara itu, kelompok inti mengalami inflasi sebesar 0,18% (mtm) didorong oleh naiknua harga surat kabar harian, tas sekolah dan kopi bubuk,” sambungnya.

Perlu diketahui, dibandingkan bulan April 2015, IHK mengalami inflasi 3,91 persen, atau 0,08 persen kuartal pertama tahun ini. Untuk bulan Mei, terang Bayu, tekanan inflasi dipicu penyesuaian tarif angkutan udara ke batas atas, seiring dengan libur panjang. Memang naiknya tarif listrik dan meningkatnya konsumsi jelang puasa ramadhan, juga ikut memicu inflasi. Walau pun dampak lanjutan penurunan harga BBM akan membatasi kenaikan harga lebih lanjut.

Bank Indonesia mencatat upaya pengendalian inflasi  yang terkoordinasi bulan April, yakni Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi, TPID Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka Tengah dan Belitung Timur memang terjalin baik. Berikut koordinasi kebijakan pemerintah dan BI dalam kerangka TPID yang harus intensif dan diperkuat. “Meningkatkan produksi komoditas pangan, pengendaloan harga komoditas ikan – ikana  dan biaya pendidikan terutama menjelang lebaran dan tahun ajaran baru 2016,” harap Bayu.

Masih menurut Bayu, caranya melalui optimalisasi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) serta berkoordinasi dengan pihak sekolah dalam menentukan waktu dan besaran uang pendaftaran sekolah bagi siswa baru. Selain meningkatkan sosialisasi penggunaan Pusat Informasi Harga Pangan Stategis sebagai referensi harga pangan di tingkat konsumen.

“Persiapan operasi pasar dan pasar murah jelanh ramadhan dan meningkatkan kualitas infrastruktur  jalan, jembatan dan pelahujan serta daya dukung armada transportasi darat dan laut secara berkelanjutan agar biaya distribusi berkurang,” tambah Bayu.

(Dnl)(alp)

Lensa Bangka Belitung

Portal Berita Terkini Bangka Belitung

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button