“Orientasi Pemuda Jangan Cepat Saji”
Lensa Bangka Belitung, Pangkalpinang – Pembukaan Latihan Integrasi Taruna Wreda (Latsitarda) Nusantara ke-36 di Provinsi Kepulaun Bangka Belitung (Babel) resmi dibuka oleh Panglima TNI, Jendral Gatot Nurmantyo kemarin (27/4) pagi. Usai upacara, Aksi penerjun perempuan dari Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad), bersama puluhan penerjun payung pria pun mendarat di Stadion Depati Amir.
Sebelumnya, tari kolosal yang memadukan dua budaya melayu dan thiongho membuka atraksi. Barulah terakhir, marching band taruna dari tiap akademi dan marching band praja Institut Ilmu Pemerintahan Daerah (IPDN) menutup acara.
Dalam amanat, Panglima menginginkan peserta Latsitarda mendorong pembangunan daerah, baik itu berupa infrastruktur maupun pembangunan manusia. Sehingga dapat kemanunggalan bersama rakyat dapat dibangun lewat kerja nyata, para calon pemimpin ini. Untuk itu Panglima pun mengingatkan, para peserta Latsitarda juga harus mampu menularkan prilaku disiplin, sehingga tidak menjadi generasi yang berorientasi ‘cepat saji’. “Saat ini banyak generasi muda penerus bangsa ini menanggalkan karakter kejujuran, sebagai dampak perkembangan teknologi dan globalisasi yang pesat. Generasi muda lebih senang mencari jalan pintas, selalu berorientasi hasil yang instan, cepat saji, cepat santap dan cepat dinikmati,” paparnya.
Upacara pembukaan diikuti oleh 1.243 orang peserta dari Taruna Akademi Angkatan Darat, Akademi Angkatan Udara, Akademi Angkatan Laut, Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri ( IPDN ), serta mahasiswa dari perguruan tinggi. Para Praja dari IPDN berjumlah 400 orang, Taruna TNI 400 orang, Taruna Polisi 300 orang dan sisanya 143 Mahasiswa. Mereka akan disebar di 388 desa terdiri dari empat satuan tugas, yakni di Kabupaten Bangka dan Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka Barat, Kabupaten Belitung dan Belitung Timur, terakhir Kabupaten Bangka Selatan dan Bangka Tengah.
Panglima TNI juga menerangkan apabila generasi mdua ingkar kepada kejujuran maka akan menjadi generasi koruptif, serakah dan tamak. Prilaku inilah yang akan menghancurkan sendi – sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Padahal, generasi muda harus mampu mengartikulasi berbagai tantangan yang akan dihadapi. “Kondisi masa depan yang akan dihadapi bangsa ini akan semakin beragam dan tidak ringan. Kita harapkan generasi muda meningkatkan daya saing yang tinggi berbasis karakter jujur, dedikatif, disiplin, militan, kreatif dan inovatif untuk menhadapi tantangan tersebut,” sambung Gatot.
Panglima TNI beserta seluruh Kepala Staf setiap angkatan, Kapolri Jendral Badrodin Haiti dan rombongan pun langsung meninggalkan Pangkalpinang. Sedangkan acara kirab Drum Band dari setiap Akademi dan IPDN mengelilingi Ibu Kota Provinsi pun hanya dihadiri Danjen Akademi Militer, Mayjen TNI Bayu Purwiyono, Gubernur dari peserta Latsitarda Nusantara seperti Gubenur IPDN, Ermaya Suradinata dan Danrem 045 Garuda Jaya Kolonel Inf Tjatur P Genah bersama Gubernur Babel, Rustam Effendi.
Rute peserta kirab sendiri melewati simbol – simbol pemerintahan, bangunan – bangunan sebagai bentuk karya bhakti TNI dan Polisi juga bangunan yang mengidentikan Pangkalpinang. Karena setelah memulai kirab di rumah dinas Walikota depan Alun – alun Taman Merdeka, peserta menuju tugu persimpangan RS Bhayangkara, lalu ke kiri menuju persimpangan DKT (Dinas Kesehatan Tentara), terus sampai ke perempatan jalan Muntok. Barulah mereka melewati Masjid Jamik, dan berjalan sampai perempatan yang dibelah oleh Jl Jendral Sudirman. Dari situ mereka kembali berjalan ke titik nol pulau Bangka yakni di depan pintu keluar rumah Walikota.
(Dnl)(alp)