LENSA NASIONALNEWS

Lomba gasing warnai event GMT di Bangka Tengah

Lensa Bangka Belitung, Koba –  Event Gerhana Matahari Total (GMT) yang diselenggarakan pemerintah daerah Bangka Tengah (Bateng)  dimeriahkan dengan  melestarikan  permainan tradisional yakni mengadakan festival gasing se Bangka Belitung yang mulai dilaksanakan pada Minggu (6/3) hingga Senin (7/3)  yang  digelar di pusat utama pengamatan GMT di Pantai Terentang, Kecamatan Koba.

Gasing merupakan Permainan tradisional yang sudah mendunia. Dahulunya gasing merupakan alat untuk memburu makanan pada tahun 1970 an.  Namun sepanjang perkembangan gasing dijadikan permainan yang dimainkan oleh remaja-remaja di daerah melayu dan terus hingga saat ini.

Kepala Dinas Budaya Pariwisata dan Olahraga (Disbudparpora), Zaidi mengatakan perlombaan ini dipilih sebagai rangkaian kegiatan GMT mengingat animo masyarakat Bateng dan ajang untuk melestarikan permainan tradisional

“Permainan gasing ini banyak peminatnya, maka dari itu kita masukkan dalam event ini. Kita apresiasi karena peserta gasing kita ini banyak sekali mewakili semua kabupaten di Babel. Ini membuktikan masyarakat masih antusias untuk melestarikan ini kita sebagai pemerintah mewadahi ini,” sebutnya di sela-sela mengawasi perlombaan gasing yang sudah dimulai sejak Minggu (6/3).

Zaidi menyebutkan peserta yang mengikuti lomba gasing ini terdiri dari berbagai kabupaten. Ia juga  berharap dalam perlombaan ini  akan bermunculan pegasing-pegasing baru di negeri serumpun sebalai ini.

“Beberapa peserta kita memang sudah pernah mengharumkan babel di tingkat nasional untuk gasing, kita apresiasi juga dari belitung juga ada perwakilannya. Oleh karena itu kita berharap dengan perlombaan ini akan memunculkan pegasing- pegasing baru,” ujar zaidi.

Menurut Dewan Pembina Persatuan Gasing Seluruh Indonesia (Pergasi), Sopyan dalam festival gasing dalam acara GMT  yang dilombakan yakni gasing kelas standar dengan menggunakan gasing jantung.

“Gasing ini kan seluruh dunia punya, cuma kebetulan ditenarkan di tanah melayu seperti di Terentang. Untuk festival Gasing ini menggunakan gasing jantung yg terbuat dari kayu menggiris. Kelasnya standar saja yakni  gasing denga berat 4 gram,” jelasnya.

Festival gasing kelas standar ini mengujikan 3 gaya permainan  yakni gaya normal, gaya dincak, dan gaya slintot. Permainan gasing beregu ini melibatkan 3 orang pemain dengan bergantian dan akan diberi nilai dari setiap gaya.

“Sistem permainanya ini kan ada pemukul dan pemasang, nah digelanggang itu kan ada garis maka gasingnya tidak boleh keluar. Kalau pemukul bisa mengeluarkan pemasang dari gelanggang maka dapat nilai, tapi dari  3 gaya ini mereka akan diberi nilai,” terangnya.

Digelanggang berukuran 15X30 meter dengan diameter 3 Meter gasing-gasing yang terbuat dari kayu tersebut memutar dengan lincahnya sesuai dengan kencangnya tarikan tali. Gasing yang paling lama berhenti akan mendapatkan nilai yang besar.

Ketua Panitia perlombaan gasing, Sudar menyebutkan peserta festival gasing terdiri dari 59 tim yang berasal dari seluruh kabupaten di Babel.

“Peserta kita ada 59 tim 45 tim pria dan 14 tim wanita, kegiatan ini akan berlangsung 2 hari dan finalnya akan besok, sistemnya sama seperti yang telah diatur dalam pergasi,” ujarnya.

Penulis : Krisyanidayati

(alp)

Lensa Bangka Belitung

Portal Berita Terkini Bangka Belitung

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button