30 Ribu Kue Tradisional Bateng akan Disuguhkan saat GMT
Lensa Bangka Belitung, Koba – 30 Ribu buah makanan tradisional dengan 51 macam kue khas Bangka Tengah (Bateng) akan disuguhkan pemerintah Kabupaten Bateng kepada pengunjung yang akan menyaksikan Gerhana Matahari Total (GMT) di Pantai Terentang, kecamatan Koba pada 9 Maret mendatang.
Menurut Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Bateng, Huseng Komara semua jenis makanan yang akan disuguhkan merupakan produk dari UMKM binaan pemda Bateng. Kuliner yang akan disajikan ini merupakan kuliner khas Bateng dengan tujuan untuk memperkenalkan kuliner Bateng di mata Internasional.
“kita siapkan 30 ribu buah, yang terdiri dari 51 jenis yakni 40 jenis kue dan 11 jenis semi padat seperti bergo, pantiau, dan lainnya. Kuliner ini juga akan dipamerkan, dijual, juga disuguhkan karena ini kan produk dari UMKM binaan kita, kita berharap dengan ini kuliner kita akan semakin di kenal,” ujarnya saat uji coba makanan yang akan dihidangkan saat GMT di Pantai Terentang pada Jum’at (3/3).
Huseng menjelaskan kue-kue yang akan disuguhkan nanti didominasi dari bahan baku umbi-umbian sehingga memberikan cita rasa yang berbeda dari kuliner lainnya. Menurut Huseng kuliner merupakan faktor yang mendukung pariwisata, oleh karena pihaknya melalui UMKM memanfaatkan momentum ini untuk memperkenalkan produk-produk unggulan yang ditawarkan masyarakat.
“Ini kan yang kita libatkan masyarakat untuk kuliner saja kita sudah galakkan 43 UMKM, belum nanti untuk kerajinan, kalau sudah terkenal kue-kue kita ini dengan bahan baku umbi-umbian yang mudah dicari dan murah otomatis perekonomian masyarakat akan terbantu,” jelasnya.
Huseng menyebutkan pihaknya akan melibatkan kelompok UMKM Kerajinan, cual, dan kopiah resam. Untuk GMT ini pihaknya akan menonjolkan teh gaharu, dan batik pakis yang akan menjadi icon dalam pameran yang akan berlangsung selama 4 hari tersebut.
“Binaan UMKM kita banyak, nanti kita akan pamerkan semua di tanggal 6-9 Mendatang, tapi untuk event GMT ini kita juga akan perkenalkan Teh Gaharu, Batik Pakis yang dari simpang Katis, terus juga kopiah resam. Kita juga berharap dengan adanya kesempatan wisata ini juga merupakan kesempatan untuk memasarkan hasil dari UMKM,” tandasnya.
Salah satu penggiat wisata, Herman mengapresiasi kuliner Bateng yang telah dicicipinya saat uji coba makanan. Ia menjelaskan dengan penyuguhan yang representatif dan cita rasa yang khas akan membuat wisatawan kembali mendatangi Bateng.
“Makanan yang saya coba ini semuanya enak, teksturnya lembut, yang penting itu rasanya kuat meskipun kita menemui surabi di berbagai daerah, tapi Surabi di Bateng ini khas sekali rasanya dan orang akan kenal ketika mencicipinya, untuk kepentingan wisata hal yang seperti ini perlu dipertahankan apalagi yang buat UMKM ini sangat menarik,” tandasnya.
Penulis : Krisyanidayati
(alp)