LENSA TINSNEWS

Pasokan Timah Dunia Berkurang 10.000 Metrik Ton Jika RBT Tutup

Lensa Bangka Belitung,  Pangkalpinang- Direktur Utama Bursa Komiditi dan Deviriatif Indonesia (ICDX) Meygan Wijaya mengatakan isu Refined Bangka Tin akan menutup operasi tambang dan menghentikan operasinya akan berdampak pada ekspor timah dari Babel dan harga timah dunia. “Tentunya berdampak, karena RBT kan smleter paling besar,” sebut Maygen saat ditemui lensababel.com usai menghadiri acara peresmian PT Tantra Karya Sejahtera, di Novotel Bangka Tengah, pada Rabu (23/2).

Meygan menyebutkan RBT mampu memproduksi 10.000 metrik ton pertahun, dengan ditutupnya RBT tentu dunia akan kekurang 10.000 metrik ton pertahunnya.

Oleh karena itu menurutnya dengan turunnya harga tersebut akan mengurangi jumlah pasokan timah dunia setiap tahunnya. “Ini pasti bertambah ya, RBT itu setiap tahunnya minimun menyuplai 10.00O metrik ton dan tiba-tiba itu harus kita iris dari equicent nya jadi dampaknya dunia akan kekurangan 10.000 metrik ton,” jelasnya.

Ia berharap jika memang benar RBT akan menutup operasi produksinya, akan ada peningkatan dari smelter lain untuk memperoduksi ataupun memperluas cakupan wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP). “kalau dari kita hanya operator untuk menyediakan jasa transaksi antara buyer dan seller, nah kalau misalnya ada kejadian sperti ini dan kita si bersharap dari smelter lain kan yang mungkin bisa meningkatkan IUP nya atau bagaimana karena ini purely commercial,” ungkapnya.

Ketua Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI) Jabin membenarkan rencana penutupan RBT ini akan memengaruhi pertimahan dunia, mengingat RBT merupakan salah satu suplay timah terbesar dari Babel.

“Tapi yang jelas ini berpengaruh, cuma kan kita belum tahu ini kan masih isu,” sebutnya saat ditemui lensababel.com Ketika disinggung terkait penutupan RBT hanya merupakan isu untuk menaikkan harga timah yang melemah akhir-akhir ini, Jabin menampiknya dan hanya menjawab dengan senyuman dan tidak berkomentar. “Itu sepertinya tidak bisa saya jawab, saya sangat menghormati grup nya saya kira itu tidak mungkin karena itu bad image itu si pendapat saya,” pungkasnya.

Ditemui terpisah, Gubernur Babel, Rustam Effendi belum mengetahui rencana penutupan RBT ini, menurutnya dirinya baru mengetahui hal tersebut dari pemberitaan media massa.

Karena pihaknya belum menerima surat pemberhentian pertambangan dari pihak yang bersangkutan. “Saya baru dengar itu dari media massa, dan saya belum bisa komentar karena ini juga belum ada surat resminya ke kita,” ujarnya.

 

Penulis : Krisyanidayati

 

(alp)

Lensa Bangka Belitung

Portal Berita Terkini Bangka Belitung

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button