LENSA NASIONALNEWS

Kelas Unggulan, Masa Depan Bangka Belitung

Lensa Bangka Belitung, Sungailiat – Keputusan PT.Timah Tbk untuk tidak melanjutkan program Kelas Unggulan SMA 1 Pemali mengundang penolakan dari berbagai pihak. Mulai dari orang tua siswa, mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka hingga mantan Direktur Utama PT.Timah Tbk sendiri. Senada dengan komentar dari berbagai pihak tersebut, Rosalin Ma’ruf sebagai juru bicara Alumni Kelas Unggulan SMA 1 Pemali menyatakan bahwa program Kelas Unggulan tidak boleh berhenti walaupun PT.Timah akan menghentikan pendanaannya. “Kami tentunya tidak lupa berterimakasih atas peran PT. Timah sejauh ini.

Program ini harus terus dilanjutkan karena terbukti telah menelurkan ratusan alumni yang berprestasi di berbagai bidang mulai dari mereka masih siswa, mahasiswa hingga memasuki dunia kerja,” jelas Rosalin yang juga berprofesi sebagai dokter di sebuah rumah sakit di Tanjung Pandan ini.

Rosalin menyebut bahwa alasan PT.Timah menghentikan program ini dengan menyebut bahwa program ini banyak dinikmati anak-anak dari luar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bukanlah alasan yang tepat. “Alasan tersebut kurang tepat, karena buktinya selama ini siswa Kelas Unggulan adalah mereka yang menempuh pendidikan SMP di Bangka Belitung,” ujar alumni angkatan kelima Kelas Unggulan ini. Memang ada, lanjut Rosalin, beberapa siswa yang tidak lahir di Babel atau orang tuanya yang bukan asli Babel, tapi bukan disana pokok permasalahannya. “Lagi pula sebelum ditetapkan sebagai siswa kelas unggulan, terlebih dahulu diadakan seleksi administratif, akademik, kesehatan dan psikotes dimana pada saat penerimaan tidak pernah disebutkan persyaratan tersebut,” tegasnya.
Seperti diketahui, rencana PT.Timah untuk menghentikan program ini sebenarnya sudah berlangsung sejak pertengahan tahun kemarin. Ketika itu melalui surat Direktur SDM dan Umum PT. Timah Tbk nomor 775/Tbk/UM/0400/2015.S13.5.1 tanggal 20 April 2015, PT. Timah memutuskan untuk menghentikan program penerimaan siswa kelas unggulan SMA 1 Pemali Tahun Ajaran 2015/2016 dan akan mengevaluasi penerimaan di tahun berikutnya. Nyatanya di awal Tahun 2016 ini, Direktur Utama PT. Timah Tbk, Sukrisno mengumumkan bahwa akan menghentikan secara total program ini, walaupun untuk siswa yang kini masih menempuh pendidikan pembiayaan akan terus dilanjutkan hingga mereka lulus.
Menanggapi usulan Dirut PT.Timah Tbk periode 2002–2007 Thabrani Alwi, yang menyarankan beberapa alternatif agar Kelas Unggulan bisa terus berjalan walaupun tanpa bantuan 100 % dari PT.Timah, Rosalin menyebut bahwa alumni menyambut baik usul tersebut. “Sepenuhnya kami menyambut baik usulan tersebut, kami saat ini bahkan tengah menyiapkan pendirian yayasan untuk mewadahi potensi alumni yang luar biasa besar,” ujarnya. Yayasan ini, lanjut Rosalin, bisa dimanfaatkan sebagai pengelola kelas unggulan kedepannya dengan sokongan dana dari Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota di Babel, alumni, orang tua siswa dan tentu saja PT.Timah.
Kita menyadari, ujar Rosalin, bahwa saat ini kondisi perusahaan PT.Timah memang sedang tidak menggembirakan, untuk itu kita tidak bisa hanya berharap pada PT.Timah namun kita juga tidak bisa membiarkan PT.Timah untuk melepaskan tanggungjawab sosial perusahaan yang selama ini menjadi kewajiban mereka. “Program kelas unggulan ini kan bentuk kompensasi atas tindakan PT.Timah yang mengeruk kekayaan alam Babel selama bertahun-tahun, untuk itu kami meminta program ini tidak dihentikan,” jelas Rosalin yang juga pernah mengikuti pertukaran pemuda ASEAN dan Jepang.
Ia melanjutkan, Kelas Unggulan ini didirikan bersamaan dengan berdirinya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, artinya para pejuang pendiri Provinsi ini sudah berpikir perlu SDM handal untuk mengisi dan memajukan Provinsi ini. Kita tidak bisa hanya bergantung dengan sumberdaya alam karena suatu saat pasti akan habis. Oleh karena itu, jika program ini dirasa kurang tepat karena menurut PT.Timah ada siswa bukan asal Babel yang diterima atau ada tudingan banyaknya siswa titipan pejabat maka pola rekruitmennya yang harus diperbaiki bukan malah menutup kelas unggulan. “Kelas Unggulan adalah masa depan Bangka Belitung,” tutupnya.

Sumber : Realase/ Perwakilan Alumni Kelas Unggulan SMA 1 Pemali

(alp)

Lensa Bangka Belitung

Portal Berita Terkini Bangka Belitung

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button