Ini Hanya Perubahan Formula Dana Pendidikan Bukan Penghentian
Lensa Bangka Belitung, Sungailiat – Sejak tahun ajaran 2015/2016 PT Timah ternyata sudah tidak lagi menerima seleksi untuk siswa kelas unggulan di SMA 1 pemali, Bangka. Namun beasiswa bagi siswa kelas 2 dan 3 akan tetap dilanjutkan dan difasilitasi seperti biasanya hingga 2017 mendatang.
Sekretaris PT Timah, Tbk, Agung Nugroho, mememinta agar masyarakat tidak mudah terpancing dan salah mengerti dengan pemberitaan yang menyebutkan penghentian bantuan ini. Agung menegaskan PT Timah akan tetap berkomitmen untuk berkontribusi dalam dunia pendidikan baik melalui kelas unggulan ataupun melalui pola yang lainnya.
“Kelas Unggulan tidak kita hentikan seluruhnya. Namun kita memang sudah tidak menerima kelas 1 di tahun ajaran 2015/2016, kita akan formulasikan lagi terkait pemberian bantuan di bidang pendidikan” jelas Agung.
Menurut Agung formula bantuan beasiswa akan diberikan langsung kepada siswa-siswa yang berprestasi, berperilaku baik, namun belum beruntung secara ekonomi. “Inilah yang kita prioritaskan dan menjadi salah satu kriterianya. Kita ingin masyarakat dan putra-putri daerah yang berprestasi namun kurang beruntung dalam ekonomi tetap dapat bersekolah, sehingga mereka dapat meraih cita-citanya dan kembali ke Babel untuk membangun daerah kita yang tercinta ini,” kata Agung.
Disinggung jika ada solusi dana sharing untuk tetap menghadirkan kelas unggulan dan meminjam aset Timah, sebagai asrama, Agung mengaku belum membahas ke arah tersebut. “Jika itu mau digunakan tergantung kebijakan, konsep masih dikaji, apakah diteruskan dikembangkan dan digantikan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah (kepsek) SMA 1 pemali, Sri Hardiyati mengaku kaget dengan mencuatnya pemberitaan terkait penghentian bantuan ini, karena menurutnya sejak tak lagi merekrut siswa baru, tak ada gejolak di masyarakat dan lingkungan sekolah.
“Sebetulnya sejak ajaran 2015 memang sudah tidak ada, dan itu adem-adem saja ya, gak ada masalah, kok baru sekarang dimasalahkan, mungkin sejak dimunculkan di media sehingga masyarakat baru tahu, cuma memang adanya info ini membuat siswa bertanya-tanya, dan saya jelaskan ke mereka untuk tenang, saya ingin anak-anak dan ortu lebih tahu, kita ambil sisi positifnya,” terang Sri kepada awak media dan dihadapan humas pt. Timah, kemarin (5/2) ketika dikunjungi di ruang kerjanya.
Sri menilai PT Timah memang sudah memberikan banyak bantuan untuk siswa kelas unggulan di SMA 1 pemali ini, sehingga hasil yang diperoleh juga sudah cukup banyak, bahkan siswa yang berprestasi ini ada yang mengikuti program pertukaran pelajar ke Amerika.
“Kita selalu rutin laporan ke asrama bagaimana anak-anak ini, dan memang adanya kelas unggulan ini sangat terbantu, kami berterimakasih juga ke PT Timah, memang kebaikan yang banyak itu akan tertutupi dengan hal kecil saja, dan ini merupakan penguatkan lah ya,” bebernya.
Sri berharap, pt. Timah tetap menjalankan bantuan kelas unggulan ini, dan bisa dibuka lagi seleksi untuk kelas unggulan di tahun berikutnya. “Saya secara pribadi sangat mendukung adanya kelas unggulan ini, dan saya yakinkan kepada siswa, itu tak mungkin dilakukan ditengah perjalanan. Dari konsep awal terima kelas unggulan, adalah sangat tepat komitmen PT Timah untuk menyediakan generasi cerdas membangun pasca timah melaui pendidikan yang jelas. Harapan kami bisa dilanjutkan,” harapnya.
Ia menyarankan, agar pt. Timah dan jajaran pemerintah duduk satu meja mendiskusikan masalah ini, sehingga diharapkan ada solusi lain yang tetap mempertahankan keberadaan kelas unggulan ini. “Harusnya dimusyawarahkan, mau dikemanakan kelas unggulan ini, saya yakin ada jalan keluar, dari ada jadi gak ada itu rasanya gimana ya tidak mengenakkan, kami yakin pada satanya nanti timah tetap akan memikirkan, dan ada solusi lain, kalaupun itu harus ada campur tangan pemerintah, dan orangtua misalkan,” sarannya.
Penulis : Krisyanidayati
(alp)