Ratusan Pensiuna Berorasi di PT Timah
Lensa Bangka Belitung, Pangkalpinang – Hampir 100 Pensiunan PT Timah menggelar orasi di portal kantor PT Timah Pangkalpinang pada Kamis, (28/1) untuk meminta direksi agar mengembalikkan fasilitas kesehatan dari BPJS dikembalikkan ke Mandiri sebagaimana sebelumnya.
Dalam orasinya, salah satu koordinator Saiful Bahri menuntut direksi memberikan fasilitas kesehatan yang layak bagi pensiunan dalam bentuk BPJS dan COB (Coordination Of Benefit).
“Kami menuntut dikembalikkannya fasilitas kesehatan dalam bentuk BPJS dan COB agar kami para pensiunan dapat hidup tenang dalam menjalani sisa-sisa hidup ini,” ujarnya dihadapan rekan-rekan MKT lainnya.
Rombongan MKT (Mantan Karyawan Timah) yang sebagian didampingi istrinya datang langsung dari wilayah Belinyu, Sungailiat, dan Pangkalpinang untuk mempertanyakan permasalahan dana kesehatan yang membuat rugi MKT.
“Kemarin kami telah mengirimkan surat resmi kepada PT Timah. Kami juga sudah melakukan pertemuan dengan instansi terkait atas permasalahan ini,” ujar saiful dalam orasinya.
Saiful menyebutkan apa yang mereka lakukan ini guna memperjuangkan hak mereka untuk mendapatkan kembali fasilitas kesehatan yang layak bagi mereka, karena Menurutnya dana yang digunakan untuk kesehatan adalah dana tabungan mereka sejak masih bekerja.
“Itu adalah utang perusahaan kepada pensiunan yang jatuh tempo pada saat kita pengsiun, kalau gaji saya satu juta itu dipotong sebanyak 10 persen atau lebih karena tergantung dari nominal gajinya dari mulai kita bekerja itu digunakan untuk tabungan pensiun dan dana kesehatan yangs sesuai dengan peraturan negara,” jelasnya.
Ia menyebutkan pihaknya telah mempersiapkan langkah selanjutnya jika pihak direksi tidak merespon tuntutan mereka.”Kita sudah siapkan dokumentasinya, mungkin kita akan sebarkan melalui youtube agar semua orang tau inilah kondisi pensiunan PT Timah, kita akan mengambil langkah-langkah yang akan kita koordinasikan dengan pensiunan yang ada di kundur dan dijakarta, karena kita tidak akan putus berjuang,”.
Tak lama saat mereka berorasi kepala wakil divisi pengamanan menyampaikan pesan bahwa meminta perwakilan dari pensiunan untuk masuk dan berdiskusi dengan Direktur Sumber Daya Manusia, Abrun Abu Bakar. Namun sayangnya keinginan baik ini ditolak oleh pensiunan mengingat mereka menginginkan Sukrisno yang menemui mereka.
“Saya menyampaikan pesan bahwa atasan meminta 5-7 orang perwakilan untuk bernegosiasi dengan direktur SDM di dalam,” ujar sadiyo Prawiro pernyataan itu spontan menimbulkan beragam reaksi dari pensiunan yang berujung pada penolakan.
MKT menyebutkan aksi yang mereka lakukan ini murni karena terzolimi oleh mantan perusahaan mereka. “Kegiatan ini murni karena terzolimi akibat pemimpin yang tidak amanah. Jadi terpaksa kami berkumpul membulatkan tekad,” tandasnya.
Informasi yang dihimpun lensababel.com rombongan pensiunan ini juga akan melakukan audiensi di kantor DPRD Provinsi usai dari PT Timah.
Ditemui terpisah Humas PT Timah, Reni menyebutkan pihaknya telah mempersiapkan kedatangan para pensiunan untuk ditempatkan di Graha Timah, namun entah apa penyebabnya masa memilih untuk berorasi di portal.
“Kita sudah menyiapkan ruangan untuk mereka menyampaikan aspirasi mereka yang dialihkan ke BPJS, kita kemarin sudah mempersiapkan diri, kita kan tau sasaran kita adalah para orang tua yang keluarga kita juga yang membesarkan nama perusahaan ini juga kita siapkan tempatnya di graha timah ini, kami juga bingung kenapa mereka ternyata kita harus melihat mereka menyampaikan aspirasi di depan,” ujarnya.
Reni menyebutkan ketidakhadiran Dirut PT Timah ditengah para pensiunan tadi dikarenakan Sukrisno sedang menjalankan tugas di Jakarta. “Sayang sekali yang ditunggu Pak sukrisno tidak bisa hadir karena sedang ada pekerjaan di Jakarta dan yang ditunjuk adalah Dir SDM dan Umum, Abrun Abu Bakar,” imbuhnya.
Ia menjelaskan pihaknya sudah berniat untuk berdiskusi dengan para pensiunan ini melalui pperwakilannya guna mencarikan solusi secara bersama tentang pelayanan kesehatan ini. Tapi sayangnya niatan ini belum diterima oleh para pensiunan.
“Tadi kita siapkan formatnya begini kita data 10 orang akan kita pindahkan ke ruang sidang dalam tertutup hanya direksi dan pensiunan, tapi ternyata mereka tidak mau. Kalau mereka maunya seperti itu kita tidak bisa apa-apa padahal pak Abrun tadi sudah siap,” tambahnya.
Reni menambahkan pihaknya telah melakukan upaya pencarian solusi namun pihaknya ingin berdiskusi terlebih dahulu dengan para pensiunan ini.
“Kita coba carikan solusi, apa keinginan mereka ajukan kita akan coba carikan solusinya, kami karyawan aktif pun menggunakan BPJS ini sama karena ini adalah aturan. Pemindahan ini juga merupakan instruksi presiden sejak Januari 2015,” tandasnya.
Penulis : Krisyanidayati
(alp)