Pemda Babel Sambut Baik Bantuan Pengusaha Timah
Lensa Bangka Belitung, Pangkalpinang – Pengusaha timah di Bangka Belitung sepakat untuk meyumbangkan Rp 1.000/kilogram dari hasil ekspor dan penjualan dalam negeri kepada pemerintah daerah guna meningkatkan pendapatan asli daerah dan meningkatkan pembangunan daerah.
Menanggapi hal tersebut Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyambut baik niatan para pengusaha industri peleburan timah (Smelter) termasuk inisiatif Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI) dan Asosiasi Timah Indonesia (ATI) untuk memberikan bantuan. Kendati demikian, dirinya menyarankan agar sumbangan pihak ketiga itu tetap melewati prosedur yang benar.
“Ini adalah bentuk kepedulian dan kerjasama untuk membangun Babel, kita membutuhkan banyak kontribusi dari berbagai kalangan termasuk pengusaha timah, karena kita tidak bisa menganndalkan satu kekuatan saja dan kita harus membangun kesamaan pikiran untuk membangun Babel,” ujarnya saat membuka rapat dukungan pengusaha timah di ruang rapat Mahligai pada Selasa, (1/12).
Rustam juga berjanji tidak akan menyulitkan pengusaha timah dalam pengurusan izin dan administrasi di Pemprop Babel. Selain itu ia meminta pengusaha untuk melaporkan jika stafnya terkesan mengulur waktu untuk memberikan pelayanan.
“Kita prinsipnya saling bantu, saya bantu kalian, kalian bantu kita, dari sisi keamanan dan administrasi kita bantu bahkan untuk urusan ke kemntrian sekalipun akan saya bantu dan akan tugaskan staf disana yang penting semuanya dilakukan sesuai aturan,” ujarnya.
Ketika disinggung soal pengelolaan dana tersebut, Rustam menegaskan uang tersebut semuanya akan masuk ke kas daerah dan digunakan untuk kepentingan rakyat. “Mereka nantinya menyampaikan hasil kesepakatan Royalti tersebut dan diserahkan kepada Kas Daerah, kemudian baru kita programkan untuk membangun apa nantinya melalui APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah-red),” timpalnya.
Dijelaskan Rustam, sumbangan dari pihak ketiga ini, sebelumnya memang sudah diperdakan, cuma berjalan, dengan kesekapatan bersama ini ini ia berharap bisa menambah pendapatan asli daerah (PAD) Babel.
“Jumlahnya tak terlalu banyak dan kita tak menentukan. Namanya juga sedekah, kalau dipaksakan itu bukan sedekah dan ini resmi namun bukan pula semacam penarikan Retribusi, hanya bersifat sumbangan dari pihak ketiga. Makanya tolong dipantau, Seperakpun uang sumbangan ini tak akan lari kemana-mana,” yakin dia.
Penulis : Krisyanidayati
(alp)