HUT Babel ke 15, Sektor Pariwisata Jadi Unggulan
Lensa Bangka Belitung, Pangkalpinang – Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) hari ini Sabtu (21/11) genap berusia ke 15 tahun setelah memisahkan diri dari Sumatera Selatan dan menjadi provinsi sendiri sejak tahun 2000 silam.
Pembentukan provinsi Babel melalui proses yang tidak mudah, oleh karena itu momentum Hari Ulang Tahun Babel dimaknai sebagai proses refleksi bagi negeri serumpun sebalai untuk terus menggiatkan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Babel.
“Terbentukanya Provinsi ini tentunya dengan usaha, kerja keras, perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa dari pejuang-pejuang. Keterlibatan tokoh pemuda, tokoh masyarakat, tokoh politik saat itu menjadi langkah awal yang panjang dan melelahkan hingga terbentuknya Provinsi yang kit cintai,” ujar Gubernur, Rustam Efendi usai memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun Babel yang ke 15 di halaman Kantor Gubernur Babel Sabtu (21/11) pagi.
Rustam Efendi menyatakan harapannya di Usia Babel yang sudah beranjak dewasa ini menjadi langkah awal untuk memperbaiki Negeri agar lebih baik, lebih sejahtera dan sejajar dengan Provinsi lain di Indonesia. Dengan menguatkan dan mengembangkan sektor Pariwisata, Kelautan dan Perikanan, dan Industri serta Perdagangan diharapkan lebih mensejahterakan masyarakat Babel.
“Ini momentum kita untuk instropeksi diri, saya mengingkan dua tahun lagi kita tidak tergantung lagi dengan Timah, kita akan kembangkan Pariwisata, Kelautan Perikanan, Industri dan Perdagangan,” ujarnya.
Ia menambahkan pemerintah terus melakukan perbaikan-perbaikan diseluruh sektor agar mempercepat kepulihan kondisi perekonomian di Babel yang akhir-akhir ini terus melesu. Oleh karena itu pemerintah akan melepaskan ketergantungan akan sektor pertimahan dengan mendorong dan menguatkan serta mengembangkan sektor unggulan lain dari negeri ini.
“Kami akan prioritaskan pada sektor pengembangan pariwisata karena pariwisata menyentuh semua orang berbeda dengan tambang dan sektor-sektor lainnya, namun akan tetap mengelola sisa timah kita,” katanya.
Gubernur mengajak seluruh elemen masyarakat baik ditingkat kabupaten hingga kota untuk terus bersinergi guna menyatukan kekuatan untuk membentuk Babel yang sejahtera dan dapat sejajar dengan provinsi-povinsi lainnya.
“Tidak bisa diserahkan hanya kepada pemerintah pusat, pemerintah daerah semata, tapi keterlibatan masyarakat sangat dibutuhkan agar percepatannya pembangunannya lebih baik,” tandasnya.
Ditemui terpisah Ketua DPRD Babel, Didit Srigusjaya menyatakan momentum HUT Babel untuk lebih menggiatkan lagi memajukan ekonomi pasca timah yakni pada sektor pariwisata, pertanian, kelautan, dan perkebunan
“Dari sejak babel jadi provinsi dan regenarasi pemimpin yang harus diperhatikan adalah visi dan misi pasca timah baik pada sektor pariwisata, pertanian, kelautan dan perkebunan. 4 sektor inilah yang harus mendapat porsi APBD yang harus menjadi prioritas utama,” ujarnya.
Ia berharap para satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk sejalan melaksankan visi dan misi yang telah dicanangkan Gubernur Babel. “Timah itu kan sumber daya alam yang tidak terbaharui oleh karena itu kedepannya pasca timah ini menjadi sebuah solusi untuk kembali ke visi dan misi jadi semuanya harus bekerjasama untuk mewujudkan itu,” harapnya.
Penulis : Krisyanidayati
(alp)