Industi peleburan timah menyerap 1200 tenaga kerja
Krisyanidayati
Lensa Bangka Belitung, Pangkapinang – Kabid Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Pangkalpinang, Amrah Sakti mengakui bahwa industri peleburan timah (smelter) mendominasi serapan tenaga kerja di pangkalpinang.
Dari data yang dikantongi dinsosnaker kota terdapat tiga industri yang mendominasi penyerapan tenaga kerja diantaranya industri peleburan timah, industri pengolahan hasil laut dan industri kreatif. Dengan demikian, langkah pemerintah yang membatasi ekspor timah menjadi salah satu faktor penghambat tenaga kerja.
“Kebijkan pemerintah akan pembatasan ekspor merupakan sesuatu yang harus dipatuhi, namun jika dipandang dari persfektik ketenagakerjaan berdampak sangat, kebijakan kan harus dipatuhi padahal dampaknya sangat besar terhadap penyerapan tenaga kerja karena penyerapan tenaga kerja paling banyak itu berasal dari industri peleburan timah,” terang Amran.
Dari 12 industri peleburan timah di kawasan industri ketapang setiap perusahaannya mampu menyerap 100 tenaga kerja. Jika diakumulasikan dengan jumlah industri peleburan timah yang ada maka industri ini mampu menyerap 1200 tenaga kerja.
“Satu perusahaan peleburan timah hampir menggunakan 100 tenaga kerja, kalau 12 berarti ada 1200 tenaga kerja yang terserap dari industri peleburan timah, kalau perusahaan ini non aktif dan mengurasi prosuksi tentunya menyebabkan tenaga kerja pada sektor ini berkurang penghasilannya,” paparnya.
Industri peleburan timah disini masih menggunakan banyak tenaga kerja dikarenakan pada proses produksinya masih manual secara otomatis melibatkan banyak orang dalam prosesnya.
“Dari 3 industri yang paling banyak menyerap itu peleburan timah karena dalam proses produksinya banyak melibatkan orang sehingga menyerap banyak tenaga kerja, tenaga kerja pada industri peleburan timah memiliki penghasilan yang lebih tinggi karena memiliki keahlian dan kualifikasi dibandingkan dengan industri lainnya,” tutup Amrah.
(alp)