Lensabangkabelitung.com, Sungailiat – Bupati Bangka Mulkan akan segera memanggil 29 kepala desa (kades) yang diduga terlibat politik praktis bersama calon anggota DPD RI Alexander Fransiscus. Pemanggilan dilakukan untuk mengetahui secara jelas kronologis dan kejadian pada saat pertemuan Alexander dengan para kades.
“Kami tidak engetahui acara tersebut, baik wakil bupati dan sekda, mengingat kades juga memiliki organisasi sendiri yakni Apdesi (Asosiasi Perangkat Desa) di luar dari kegiatan yang diakomodir Pemerintah Kabupaten Bangka,” kata Mulkan, Selasa (9/10/2018).
Terkait dugaan keterlibatan kades, dia mengakui, sudah mendapatkan laporan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan sekarang sedang dilakukan klarifikasi.
“Kita panggil kepala desa yang mengikuti kegiatan di ST 12 kemarin, apakah murni kegiatan dari Apdesi, apa diundang sang caleg, mereka harus menyampaikan secara langsung dengan kami, karena kami tidak mengetahui secara utuh,” ungkap Mulkan.
Orang nomor satu di Kabupaten Bangka ini menginginkan agar kedepan tidak ada lagi kepala desa, maupun Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ikut dalam kegiatan politik praktis maupun partai politik. ASN dan kades, ujarnya, harus tetap menjaga netralitas sebagai warga negara dan abdi masyarakat.
Kades, lanjut Mulkan, sebagai aparatur desa, harus melaksanakan pelayanan publik dan menjembatani aspirasi masyarakat yang ada di desa. Aturan larangan kades dan ASN dalam politik juga akan kembali ditegaskan dan diingatkan agar memahami terhadap aturan tersebut.
“Terkait temuan itu, kita belum bisa berbicara masalah pelanggaran, karena Bawaslu juga akan memanggil para kades, dan kami juga belum bisa mengambil suatu keputusan. Bawaslu akan melapor bagaimana progres terhadap pemanggilan kades-kades itu, karena kades inikan dipilih masyarakat, paling tidak kita akan memberikan peringatan-peringatan, kalau melanggar hukum itu memang aturan dari bupati sendiri,” tegas Mulkan.
Penulis : Vera
