LENSA NASIONALNEWS

Pilgub Mungkin Tiga Pasang, Walau Sulit!

Lensabangkabelitung.com, Pangkalpinang – Empat partai politik pemilik kursi pimpinan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), sebenarnya adalah penentu Pemilihan Gubernur (Pilgub) akan berwarna atau tidak. Apabilah Gerindra dan PPP masing – masing mampu membangun koalisi dan mengusul calon lain diluar dua PDI Perjuangan dan Partai Golkar, ini akan memberikan alternatif bagi masyarakat memilih. Sayangnya, kemungkinan empat pasang, akan sulit teralisasi bahkan untuk tiga pasang pun calon ketiga harus ‘kerja keras’ dalam mendapatkan koalisi karena harus lebih dari dua partai.

Ibrahim, pengamat politik yang juga Dekan Fakultas Ilmu Sosila dan Politik (Fisip), Universitas Bangka Belitung (UUB) mengatakan hal ini kepada lensabangkabelitung.com. “Kalau kita lihat ada 4 parpol papan atas dan tengah yang akan menentukan jika mampu membangun koalisi. PDI Perjuangan, Partai Golkar, PPP dan Gerindra, diluar empat parpol tadi bisa melengkapi bangunan koalisi,” ungkapnya.

Memang seharusnya dari hasil kursi DPRD Babel, bisa diciptakan 4 pasangan calon untuk Pilgub 2017 nanti. Hanya saja dari perkembangan terkini, sulit akan terealisasi bahkan peluang menjadi tiga pasangan sangat kecil. Ibrahim mengidikasi akan ada aksi borong dan beli parpol, di Pilgub Babel 2017 ini. “Sebenarnua bila tidak ada aksi borong dan beli parpol maka bisa 4 pasang, tapi sepertinya akan terjadi. Jika terjadi maka bisa head to head, tapi jika aksi borong parpol tidak terjari secara ketat, maka bisa meleset ke 3 pasang,” jelasnya.

Ibrahim mengaku, bila empat partai tadi bisa menjadi poros menggalang koalisi di Pilgub 2017. Mereka akan membuat Pemilu Kepala Daerah satu – satunya tahun ini di Babel, lebih ‘berwarna’. “Jika 4 itu berdiri sebagai tiang utama, mereka bisa membuat pilkada lebih berwarna. Tapi jika terjebak pragmatisme, maka kemungkinan menciutkan jumlah pasangan dan itu kurang baik bagi publik karena pilihan menjadi terbatas,” sambungnya.

Terkait calon independen, Doktor lulusan Australia ini sedikit pesimis mengingat regulasi mengharuskan sensus untuk validasi dukungan calon independen. “Metode ini sangat riskan untuk menjegal calon independen. Sekali pun kandidat dari jalur ini akan menghangatkan kontestasi, namun keberhasilannya patut dicurigai akan mudah tersekat,” terang Ibrahim.

Sulitnya jalur perseorangan yang dimaksut Ibrahim adalah, dukungan yang sangat banyak harus diverifikasi dalam waktu 14 hari. Padahal pendukung sangat mobile, ini menjadi cela berubahnya dukungan dengan iming – iming tim lain. “Kedua, mudah dijatuhkan dalam validasi di akar rumput. ketiga, tim lawan bisa menjadikan proses verifikasi sebagai cara untuk menyingkirkan. Banyak taruhan di tengah jalan yang akan menghadang,” tambahnya.

(dnl)(alp)

Lensa Bangka Belitung

Portal Berita Terkini Bangka Belitung

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button