NEWS

Siap Buka Ruang Diskusi dengan Pihak Kontra, PT Timah Tetap Tolak Setop Produksi

Lensabangkabelitung.com, Pangkalpinang – PT Timah Tbk menegaskan bahwa korporasi menolak memenuhi keinginan masyarakat nelayan yang meminta produksi dihentikan sembari menunggu adanya solusi terkait konflik kedua belah pihak.

Direktur Operasi PT Timah TBK Agung Pratama mengatakan pihaknya siap membuka ruang untuk berdiskusi dengan nelayan kapan dan dimana saja. Namun jika diminta berhenti berproduksi, Agung menilai itu sulit dilakukan.

“Kalau dipaksa untuk setop, saya bilang tidak bisa karena operasional kapal itu dibutuhkan oleh 6500 karyawan PT Timah. Dibutuhkan juga pihak lain yang cari makan disana dan yang pro sama kita. Bukan cuma buat saya atau direksi PT Timah atau yang pro PT Timah,” ujar Agung saat Rapat Koordinasi Pembahasan Penambangan Offshore PT Timah di Graha Timah Gedung Kantor Pusat PT Timah di Pangkalpinang, Kamis, 15 April 2021.

Agung menuturkan, pintu komunikasi selalu terbuka dan PT Timah siap menerima serta menjadi tuan rumah yang baik. Pertemuan yang digelar, kata Agung, tetap bisa dilakukan dan operasi produksi kapal tetap berjalan.

“Tidak apa-apa kita ketemu. Tapi kita cari solusi, bukan kita ngobrol kapal harus setop. Kapal harus tetap jalan. Karena tumpuan hidup banyak orang. Ribuan karyawan PT Timah, ratusan pekerja mitra dan kawan lain yang pro yang membutuhkan aktivitas kapal itu disana. Tapi kalau mau ketemu silahkan. Kapan saja kita buka ruang. Saya buktikan,” ujar dia.

Menurut Agung, kalau nanti IUP PT Timah habis dan tidak diperpanjang atau pemerintah memutuskan tutup, pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Tidak bisa, kata dia, PT Timah yang menutup atau gubernur yang menutup.

“Ketika nanti yang punya perusahaan mau menutup, ya mau bagaimana. Artinya mengapa kami sesuai rencana kami karena memang sesuai aturan. Memang ada aturannya, memang disupport pemerintah pusat dan daerah. Bapak lihat PT Timah jangan lihat saya saja. 6500 karyawan PT Timah itu 90 persen lebih itu masyarakat Bangka Belitung. Itu yang mau kita hidupi,” ujar dia.

Agung menambahkan PT Timah siap berkoordinasi dan siap duduk bersama asal pertemuan digelar dengan hati jernih, pikiran bersih dan bertujuan baik untuk kemaslahatan bersama.

“Kalau bahasa gubernur dan Kapolda tadi tidak boleh ada bahasa pokoknya tidak bisa. Ayo kita cari jalan tengahnya. PT Timah perusahaan jelas, perusahaan negara, kantor jelas dan orangnya pun jelas. Menyetop produksi jangan, karena hitung-hitungan banyak. Begitu juga kerugiannya, belum secara teknis dan keselamatan kerjanya. Secara logika juga tidak ada masalah kita berdiskusi kapal tetap jalan. Sebelum kapal masuk kita juga sudah komunikasi, ada sosialisasi. Sekarang kapal sudah jalan. Kalau pun ada yang ketinggalan belum terkomunikasikan, bukan berarti kapal yang sudah jalan harus setop,” ujar dia.

Penulis: Servio M | Editor: Donny Fahrum

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button