LENSA POLITIKNEWS

Sukirman Sebut Ada KTP Masyarakat Mati, Markus: Setahu Saya KTP Sudah Seumur Hidup

Lensabangkabelitung.com, Muntok– Acara debat pasangan calon Pilkada Bangka Barat putaran pertama yang diselenggarakan oleh KPU kemarin malam, 11 November 2020 berlangsung cukup seru lantaran ada perdebatan antara paslon nomor urut 1 (Markus-Badri) dan 2 (Sukirman-Bong Ming Ming) saat masuk segmen keempat tanya jawab antar calon.

Awal segmen keempat, pasangan Markus-Badri mempunyai kesempatan pertama untuk memberikan pertanyaan kepada pasangan Sukirman-Bong Ming Ming. Markus bertanya tentang bagaimana paslon Sukirman-Bong Ming Ming mengimplementasikan program mereka tentang pelayanan publik yang tertata cepat, mudah melayani dan berbasis teknologi sampai ke tingkat pedesaan.

“Sedangkan saudara tahu, sekarang sudah sistem online, perizinan semua online, ini yang harus anda sampaikan agar masyarakat memahami apa yang akan bapak lakukan nanti,” tanya Markus saat debat di Hotel Pasadena, Muntok, Rabu, 11 November 2020.

Saat menjawab pertanyaan Markus tersebut, Sukirman mengaku kebingungan tentang semua sistem pelayanan publik yang sudah terintegrasi dan terdigitalisasi tetapi pada kenyataannya menurut ia pelayanan publik malah sangat lemah.

“Kami ingin, dikatakanlah seperti pengurusan KTP, betul itu gratis, tapi ada KTP kawan yang sudah mati, tapi sampai hari ini juga tidak tumbuh-tumbuh (selesai-selesai,-red), itu apa penyebabnya. Karena mulai dari pimpinan di atas, sampai dengan ke bawahnya tidak terintegrasi,” jawab Sukirman mengkritisi.

“Katanya sudah cepat, tapi kenyataannya banyak yang sudah berjalan tapi tidak selesai-selesai tuh,” imbuhnya.

Menambahkan jawaban Sukirman, Bong Ming Ming menyatakan pasangan mereka akan melakukan pelayanan pembuatan KTP cukup dari desa saja tanpa perlu ke Disdukcapil.

“Semua bisa terintegrasi melalui digitalisasi,” kata Bong Ming Ming.

Tidak diam menerima jawaban dari pasangan Sukirman-Bong Ming Ming, saat melakukan sanggahan Markus juga turut merasa bingung dengan cerita dari Sukirman yang mengatakan ada temannya yang mempunyai KTP sudah mati, padahal menurutnya KTP sekarang ini sudah berlaku seumur hidup.

“Saya bingung juga ya kalau ada KTP mati, setahu saya KTP seumur hidup Pak. Kalau masih ada yang mati artinya orang itu tidak begitu perduli yah, pelayan GESA (gerakan sadar administrasi) yang sudah saya jalankan ke desa-desa, belum sampaikan siapa yang belum punya KTP, semua sudah KTP, Pak,” kata Markus.

Lebih lanjut, ia mengatakan data yang dimilikinya jelas tak berdasarkan asumsi. “Tapi riil bahwa masyarakat kita tidak ada lagi yang tidak punya KTP karena program kita sangat membantu, maka saya heran kalau ada KTP mati, setahu saya sudah seumur hidup,” pungkas Markus.

Penulis: Sepri

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button