NEWS

Ini Capaian Positif yang Diraih TINS di Laporan Keuangan Kuartal III 2020

Lensabangkabelitung.com, Pangkalpinang – Manajemen PT Timah Tbk (TINS) mencatat adanya sejumlah capaian positif yang diraih perusahaan tersebut dalam laporan keuanga kuartal III-2020. Salah satunya adalah posisi arus kas operasi TINS yang naik dari Rp 3,17 triliun di kuartal II-2020 menjadi Rp 4,84 triliun di kuartal III-2020.

Mengutip Kontan.co.id, indikator lain yang menunjukkan membaiknya performa keuangan TINS ada di sisi EBITDA. Pada kuartal III-2020, TINS membukukan EBITDA sebesar Rp 850,36 miliar atau meningkat dibandingkan kuartal II-2020 sebesar Rp 338,72 miliar.

Dari sisi utang jangka pendek, TINS juga terus mengalami perbaikan. Pada kuartal III-2020 posisi utang bank jangka pendek TINS berada di level Rp 4,74 triliun atau menurun 46,10% jika dibandingkan dengan posisi di tahun 2019 sebesar Rp 8,79 triliun. Sedangkan untuk pinjaman jangka panjang, TINS telah melaksanakan pelunasan obligasi sebesar Rp 600 miliar.

“Membaiknya arus kas operasi dan EBITDA merupakan indikator sehatnya finansial TINS, sehingga perusahaan ini mampu menunaikan sebagian kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang,” jelas Direktur Keuangan TINS Wibisono dalam siaran pers, Kamis, 5 November 2020.

Dari sisi bottom line, pada kuartal III-2020 TINS mencatatkan rugi sebesar Rp 255,16 miliar. Jumlah ini lebik baik dibandingkan dengan rugi di kuartal-II 2020 sebesar Rp 390,07 miliar.

Wibisono berujar, TINS berupaya memperbaiki kinerja keuangan melalui perbaikan arus kas dan EBITDA. Dengan memaksimalkan arus kas dan EBITDA, diharapkan performa keuangan perusahaan membaik dan semakin sehat.

Lebih lanjut, perspektif kuartal III-2020 menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan kuartal II-2020 antara lain Gross Profit Margin (GPM) TINS yang naik menjadi 6,40% dari sebelumnya 3,13%. Disamping itu, Net Profit Margin TINS meningkat dari sebelumnya -4,89% menjadi -2,15%.

Wibisono menjelaskan, dari sisi kinerja operasi di kuartal-III 2020, TINS membukukan produksi bijih timah sebesar 34.592 ton atau turun sebesar 47,44% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 65.819 ton.

Hal ini juga mempengaruhi pendapatan keuangan TINS. Per kuartal III-2020 pendapatan TINS tercatat sebesar Rp 11,8 triliun atau lebih rendah 18,42% (yoy) dibandingkan kuartal III-2019 sebesar Rp 14,56 triliun.

“Penurunan produksi biji timah sangat dirasakan melihat dinamika bisnis pertimahan di Bangka Belitung di semester kedua. Tentunya hal ini juga berdampak pada pendapatan perusahaan,” terang Wibisono.

Dengan kondisi ini, TINS juga akan melakukan beberapa strategi untuk memperbaiki kondisi perusahaan. Di antaranya adalah mengoptimalkan produksi dari Izin Usaha Pertambangan (IUP) milik perusahaan, mereduksi angka kebocoran bijih timah, memaksimalkan upaya penegakan hukum yang terkait dengan operasi produksi pada izin konsesi perusahaan, dan tetap melakukan strategi efisiensi.

“Kami optimis kinerja akan semakin baik di kuartal IV. Tentu hal tersebut tidak mudah karenanya perusahaan berupaya dengan keras untuk saat ini. Terima kasih atas dukungannya semoga kami dapat menuju ke arah yang lebih baik,” pungkas Wibisono.

Red | Sumber: Kontan.co.id

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button