Lensabangkabelitung.com, Sungailiat – Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka bekerja sama dengan Direktorat Promkes Kementerian Kesehatan dan Universitas Lampung (UNILA) menggelar pertemuan orientasi penguatan posyandu dengan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pencegahan stunting, Selasa 17/9/2019)di Hotel ST 12 Sungailiat.
Kegiatan yang di ikuti terdiri dari para kepala puskesmas, perangkat desa, bidan desa, petugas gizi serta kader posyandu yang berasal dari 10 desa lokus stunting berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013.
Hal ini dikatakan Kepala dinas Kesehatan Kabupaten Bangka dr. Then Suyanti, MM melalui Kasi Promkes Susila Wati, SKM M.Kes.
Kegiatan orientasi penguatan posyandu dengan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pencegahan stunting tersebut, Kata Susila Wati dibuka lansung Kepala dinas Kesehatan Kabupaten Bangka dr. Then Suyanti, MM.
Dan juga hadir dari UNILA, dari Fakultas Kedokteran UNILA, yakni, dr. Diana Mayasari, MKK dan dr. Dwita Oktaria, M.Pd. Ked yang merupakan pendamping untuk Indonesia regional barat. Fasilitator terdiri dari 3 orang yang telah mengikuti Training of Trainer beberapa waktu yang lalu di Jakarta.
“Sebelumnya kegiatan serupa juga telah dilasanakan di 42 Kabupaten di Indonesia dan termasuk juga kabupaten Bangk,” Katanya.
Sedangkan untuk narasumber lainnya, yakni Tenaga Promosi Kesehatan Dinkes Kabupaten Bangka, Arlis Danita, SKM.M.Biomed, dengan materi “upaya pencegahan stunting”,.
Narasumber lainnya, Tim Penggerak PKK Kabupaten Bangka dengan materi “Peran dan tugas kader posyandu”. Serta dari Dinas Sosial Pemberdayaan masyarakat desa Kabupaten Bangka Tri Diastuti, Amd, dengan materi “Penggerak masyarakat oleh kader posyandu”.
“Pertemuan ini bertujuan untuk menguatkan peran kader posyandu untuk ikut berperan mengatasi masalah-masalah stunting atau factor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting yang ada di desa masing-masing. Sehingga diharapkan kedepannya Kabupaten Bangka tidak tidak lagi menjadi Kabupaten lokus stunting di Indonesi,” ungkapnya.
Penulis : Vera
