NEWS

Film Pendek “Ketangen” Karya Silo Sandro Raih Best Picture di Ajang PYFM 2019

Lensabangkabelitung.com, Pangkalpinang – Film pendek hasil karya Dewan Kesenian Kabupaten Bangka Barat yang berjudul “Ketangen” meraih penghargaan “Best Picture” untuk ketegori “Short Movie” di ajang Panasonic Young Film Maker (PYFM) tahun 2019.

Silo Sandro sosok yang berperan penting dalam pembuatan film pendek yang berjudul “Ketange” tersebut tidak asing lagi ditelingga penggiat Cenimatography maupun perfilman yang ada di Bangka Belitung maupun tingkat Nasional.

Banyak penghargaan yang telah diraih baik lokal maupun Nasional antara lain;
Juara 1 lomba film dokumenter pariwisata bangka barat.
Juara 1 lomba film dokumenter human interest bangka barat.
Juara 1 lomba film dokumenter budaya bangka barat.
Juara 2 dan juara 3 lomba film BNN nasional.
Juara 1 & 2 lomba film kementrian PU.
Juara 1 film dokumenter GIPI awards.
Juara 1 best picture panasonic young film maker.

“Terus terang di festival film ini tidak ada ekspektasi masuk nominasi apalagi menang, karena peserta yang mengirim banyak dan karyanya bagus-bagus,” kata ketua Komite Cinematografi Dewan Kesenian Kabupaten Bangka Barat, Silo Sandro Via Whatsapp, minggu (19/01).

“Ketangen” mengalahkan hampir 646-an film dalam ajang tersebut.

Film pendek berjudul “Ketangen” diproduksi oleh para pegiat film yang tergabung dalam Komite Cinematografi Dewan Kesenian Kabupaten Bangka Barat dengan melibatkan pemeran lokal.

“Pengambilan gambar seluruhnya di Bangka Barat dengan waktu produksi sekitar empat bulan, mulai dari praproduksi hingga selesai editing,” katanya.

Film berjudul “Ketangen”, dalam bahasa Melayu Mentok berarti kereta angin atau sepeda, menceritakan kisah tekad dan keteguhan hati seorang ibu dalam menepati janji dan manifestasi kerinduan seorang ibu akan sebuah kenangan.

Pada alur kisah diceritakan keinginan tak selalu selaras dengan kenyataan, mengambil hikmah dari sebuah kejadian tentu akan berbeda-beda kepada setiap orang.

“Kami ingin menyampaikan pesan bahwa kekuatan diri seseorang akan teruji saat cobaan datang, apakah kita akan tenggelam, atau tetap berdiri tegak, terus melangkah maju karena hidup terus berjalan,” ujarnya.

Melalui penghargaan itu diharapkan para seniman dan pegiat film di daerah lebih semangat dan serius dalam berkarya dan harus totalitas rela berkorban demi sebuah karya yang maksimal sesuai harapan.

“Proses tidak akan menghianati hasil, kami berharap ke depan akan pra pegiat film semakin percaya diri dalam berkarya dan bisa ikut serta dalam ajang tingkat nasional dan internasional,” kata pria yang telah 10 tahun lebih menggeluti dunia Cenimatography atau perfilman ini.

Festival film dua tahunan PYFM, kali ini hadir dengan tiga kategori. Kategori pertama adalah Kategori Short Movie merupakan produksi film dengan media konvensional dengan genre drama, komedi, horror, action, serta dokumenter dengan durasi maksimal 15 menit.
Kategori kedua, online video merupakan produksi video dengan durasi maksimal 10 menit yang terbagi dalam 4 Genre video yaitu Travel Video, Fashion Film, Music Video, dan Sketch Comedy. Kategori ketiga adalah Wedding Films yang merupakan special category tahun ini. Adapun dari ketiga kategori ini akan dipilih total 8 pemenang dengan total hadiah 300 juta rupiah.

PYFM 2019 dilaksanakan selama tiga bulan, mulai 9 Oktober – 29 Desember 2019 pengumpulan video, penjurian dan pengumuman pemenang digelar pada 18 Januari 2020 di Jakarta.

Panasonic Young Film Maker sudah digelar sejak 2015 sebagai wujud dukungan terhadap kreativitas masyarakat Indonesia, khususnya mereka yang berusia 15 hingga 30 tahun.

Melibatkan sejumlah sineas sebagai juri mulai dari Angga Dwimas Sasongko hingga Goenrock, para peserta memperebutkan total hadiah senilai Rp300 juta.

Penulis : Supri

Lensa Bangka Belitung

Portal Berita Terkini Bangka Belitung

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor